JAKARTA, HOLOPIS.COM – Banyak kalangan yang menyampaikan kritikan terhadap statemen salah satu die hard Anies Baswedan, dr Tifauzia Tyasumma alias dokter Tifa, dimana ia menyebut bahwa pagelaran shalat Idul Fitri 1443 H di pelataran Jakarta International Stadium (JIS) adalah wujud eksperimental politik yang dijalankan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
Salah satunya adalah seniman dan penulis, Maman Suherman alias Kang Maman. Ia cukup menyayangkan diagnosa dokter dari Universitas Indonesia (UI) itu terhadap proyek penyelenggaraan shalat Ied tersebut.
“Jadi Shalat Ied di sini hanya eksperimen politik? Cerdas sekali Bu dokter diagnosis politiknya,” kata Kang Maman, Selasa (3/5).
Selain Kang Maman, dokter Tifa juga dikritik oleh rekan seprofesinya, Berlian Idriansyah Idris. Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit EMC Alam Sutera itu menilai apa yang dituliskan rekan sejawatnya itu terlalu berbahaya dan malah merawat polarisasi di antar masyarakat.
“Apaan sih bu dok 😬 Tolonglah jangan mempertajam polarisasi,” tulis @berlianidris.
Kemudian, mantan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kini menjabat sebagai CEO Centre for Youth and Population Center (CYPR), Dedek “Uki” Prayudi juga memberikan responnya.
Ia menganggap wajar ketika orang-orang pendukung Anies tidak terima ketika ia berpendapat bahwa tidak ada Islamofobia di Indonesia, akan tetapi yang ada hanya kelompok yang menolak adanya politisasi agama.
“Pantes aja banyak yang ngamuk saat saya bilang gak ada Islamophobia di Indonesia, adanya politisasi agama,” kata Uki.
Kemudian, ia juga menilai bahwa dokter Tifa telah mengafirmasi bahwa Anies Baswedan menjalankan politisasi agama.
“Orang ini mengamini bahwa peristiwa sakral sekelas Sholat Eid berjamaah dipergunakan oleh pak Anies sebagai eksperimen politik,” pungkasnya.
Kemudian, bos Drone Emprit, Ismail Fahmi juga ikut memberikan sentilan kerasnya. Ia menilai shalat Ied sejatinya adalah ibadah, akan menjadi tidak make sense ketika disebut sebagai eksperimen politik.
“Maaf bu dokter @DokterTifa. Ini bukan eksperimen politik. Ini ibadah,” kata Ismail Fahmi.
Kader muda Muhammadiyah itu menilai, apa yang dituliskan oleh dokter Tifa malah bisa mendiskreditkan Anies sendiri.
“Analisis yang memecah belah ini malah bikin orang-orang jadi antipati kepada pak Anies Baswedan,” ujarnya.
Ia malah heran, sebenarnya dokter Tifa sedang mendukung Anies atau malah menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta itu.
“Jadi bingung, sebenarnya ini untuk mendukung atau menjatuhkan pak Anies?,” pungkasnya.
Eksperimen politik yg super berhasil dr @aniesbaswedan
1) Menyentuh emosi terdalam dr umat Muslim, mll kerinduan yg tertahan slm 2 thn: sholat Ied
2) Demo Kekuatan yg riil manfaatkan momentum langka
Paling epik:
3) Sampai bikin seseorang hrs sholat Ied di kota lain. pic.twitter.com/DkdxG9RRQs
— Dokter Tifa (@DokterTifa) May 2, 2022
Perlu diketahui, bahwa Gubernur DKI Jakarta melalui Pemprov DKI Jakarta menggelar shalat ied di pelataran JIS.
Anies merasa bahwa agenda shalat Ied di JIS adalah wujud kemenangan atas perjuangan besar umat Islam selama bulan suci Ramadan.
“Mengharukan! Ribuan yang pagi ini bersujud di JIS, setiap kening yang menempel ke bumi, menunjukkan sebuah sikap berserah diri. Insya Allah hari ini adalah penanda kemenangan, setelah menjalankan ibadah di Bulan Suci Ramadan. Selamat Idulfitri 1443 H,” tulis @aniesbaswedan.
