JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Partai Buruh, Said Iqbal kecewa berat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang sampai hari ini belum mengeluarkan izin penggunaan Jakarta International Stadium (JIS) untuk acara Hari Buruh Sedunia (May Day).
“Kami protes keras dan menyayangkan sikap Gubernur Anies Baswedan beserta beberapa oknum DPRD yang hanya pencitraan. Pencitraan terhadap JIS, seolah-olah JIS milik Pemda dan DPRD DKI Jakarta,” kata Said Iqbal, Minggu (1/5).
Ia juga menuding bahwa JIS hanyalah alat kampanye dan pencitraan Anies Baswedan, apalagi mantan rektor Universitas Paramadina Jakarta itu disebut-sebut ingin nyapres di 2024 mendatang.
“Seolah-olah JIS pencitraan Gubernur Anies,” ujarnya.
Rencananya, acara peringatan May Day akan digelar oleh Partai Buruh dan serikat buruh lainnya pada tanggal 14 Mei 2022. Target lokasi pelaksanannya adalah di Stadion Jakarta International Stadium (JIS).
Lebih lanjut, Iqbal menegaskan kepada publik dan Anies Baswedan secara khusus, bahwa JIS adalah milik publik, meskipun pengelolaannya dikelola oleh Pemda DKI. Apalagi, JIS dibangun dengan pajak rakyat.
Dengan demikian, seharusnya buruh pun diperbolehkan untuk menggunakan JIS, meskipun dibarengi dengan peraturan yang berlaku.
“Itu soft launching main bola, boleh. Kemudian ada rencana akan digunakan untuk shaat Ied,” ujar dia.
Karenanya, Said Iqbal menuding, Anies Baswedan tengah melakukan pencitraan jelang pencalonan presiden bahwa dia berhasil membangun gedung yang megah. Tetapi, kalangan rakyat kecil seperti buruh sulit untuk menggunakannya.
Menurutnya, kalau memang khawatir ada kerusakan, Partai Buruh dan serikat buruh siap membayar sewa dan memberikan uang jaminan. Ia juga menyayangkan Jakpro sebagai pengelola JIS menjawabnya melalui media, padahal pihaknya telah melayangkan surat resmi.
“Jawab dong surat kami, boleh atau tidak,” ujarnya.
“Surat kami tidak dijawab, WA kami tidak dijawab, berkali-kali ditelepon tidak dijawab. Bahkan dijawab Jakpro lewat media. Jangan pencitraan, itu uang rakyat, ada uang pajak rakyat dan buruh di dalamnya,” imbuhnya.