JAKARTA, HOLOPIS.COM – Hasil riset yang dilakukan Indonesia Property Watch (IPW), menunjukkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir rata – rata nilai transaksi properti sebesar Rp 200 triliun per tahun. Sekitar 38,9 persen dari jumlah tersebut, merupakan pembelian rumah bekas atau second.
’’Properti sebenarnya masih cukup bertahan dan menjadi salah satu andalan untuk menggerakkan sektor secara realestat,” kata CEO IPW Ali Tranghanda (20/4).
Dalam riset tersebut memperlihatkan peminat properti mencapai 58,6 persen, dan properti dalam bentuk rumah masih jadi favorit dengan 51,8 persen.
Selain itu, minat pasar properti juga bergeser, ke segmen menengah ke bawah dengan harga Rp 1,2 miliar per unit.
Sedangkan, usia milenial yang aktif beli rumah berada dalam rentang usia 27 – 39 tahun dengan penghasilan rata – rata Rp 8,5 juta per bulan.
Tingkat penghasilan itu tergolong tinggi jika dibandingkan dengan penghasilan rata-rata generasi itu sekitar Rp 6 juta hingga Rp 7 juta per bulan.
’Namun, begitulah faktanya. Hanya mereka dengan penghasilan itu yang diperkirakan sanggup untuk membeli properti saat ini,’’ jelas Ali.
Dari segi harga, Ali mengatakan masih bervariasi dengan harga Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar ada sekitar 37,8 persen. Selanjutnya di kisaran Rp 300 juta hingga Rp 500 jutaan, 28,51 persen.
Sedangkan properti dengan harga diatas Rp 1 miliar sekitar 22,98 persen, dan diurutan paling buncit harga properti di bawah Rp 300 juta.