JATIM, HOLOPIS.COM Presiden Jokowi meminta agar pembentukan Defend ID bisa menjadi solusi kemandirian industri pertahanan dalam negeri yang siap memasuki era digital.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam peluncuran Holding dan Program Strategis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pertahanan yang dinamakan Defence Industry Indonesia atau disingkat Defend ID. Acara peluncuran dilakukan di PT PAL Indonesia (Persero), Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur,

“Kemandirian industri pertahanan harus kita wujudkan bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri, tidak bisa parsial, enggak bisa. Kita harus perkuat industrinya, kita juga harus bangun ekosistemnya agar tumbuh dan berkembang semakin maju,” kata Jokowi, Rabu (20/4).

Jokowi juga mengapresiasi kerjasama holding BUMN industri pertahanan kerjasama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan lainnya.

“Yang sudah lama ini saya tunggu-tunggu dan saya kejar-kejar terus agar BUMN industri pertahanan kita jauh lebih terkonsolidasi, ekosistemnya semakin kuat, mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan,” ungkapnya.

Jokowi kemudian meminta, janji Prabowo Subianto untuk menjadi 50 inudstri terbesar di dunia bisa terealisasi pada tahun 2024 mendatang. Dengan terobosan tersebut, Jokowi meyakini itu bisa menjadi langkah mengurangi impor alat pertahanan secara signifikan.

“Dan ini saya catat janjinya. Janji ini saya catat. Defend ID akan menjadi top fifty, top lima puluh perusahaan pertahanan dunia, pertama,” tegasnya.

“Yang kedua, akan terus mendorong peningkatan TKDN (tingkat komponen dalam negeri), harus terus diperbesar terus, dan menurunkan impor alat pertahanan dan keamanan (alpalhankam) kita, golnya ke sana,” sambungnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mentargetkan agar TKDN produk-produk pertahanan unggulan terus ditingkatkan dari angka yang telah dicapai saat ini, yaitu 41 persen agar bisa terus naik dan meningkat, dan nanti pada akhirnya 100 persen.

“Kita harus bergerak cepat, lincah, dan juga jeli melihat peluang, proaktif menjawab peluang agar bisa menjadi bagian dari rantai pasok global. Ini penting sekali, dengan tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan di dalam negeri,” pungkasnya.