JAKARTA, HOLOPIS.COM – Lembaga survei dari Political Weather Station (PWS) menggelar rilis survei yang bertujuan untuk memotret potensi nama-nama calon Presiden potensial yang akan maju dalam bursa Pilpres 2024. Salah satu indikatornya adalah tingkat elektabilitas.

Peneliti senior PWS, Mohammad Tidzi AM mengatakan, bahwa salah satu metodenya adalah top of mind, di mana surveyor mengajukan pertanyaan tanpa menyebutkan nama. Hasilnya, Prabowo Subianto berada di urutan tertinggi.

Betapa tidak, Menteri Pertahanan Republik Indonesia itu mendapat 24,5 persen, jauh di atas Ganjar Pranowo yang mendapatkan 17,2 persen. Sementara Anies Baswedan 15.9 persen dan Sandiaga Salahuddin Uno 6,5 persen.

“Prabowo Subianto merupakan capres yang paling banyak ada dalam top of mind publik. Artinya, saat ditanya siapakah yang akan dipilih menjadi Presiden RI seandainya Pilpres dilaksanakan hari ini, bagian terbesar publik (24,5%) menyebut nama Prabowo,” kata Tidzi dalam rilis survei yang dilakukannya secara virtual, Jumat (15/4).

Selain mengukur nama berdasarkan top of mind responden, PWS juga mengukur nama-nama calon Presiden potensial 2024 dikelompokkan berdasarkan persentase Ketua Umum Partai Politik. Hasilnya, tangga tertinggi masih ditempati Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum DPP Partai Gerindra sebanyak 47,6 persen.

Kemudian di bawahnya adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Meskipun berada di bawah Prabowo, nama Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu masih tertinggal jauh karena hanya memperoleh 10,5 persen. Ia disusul oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang memperoleh 8,7 persen, selanjutnya ada Ketua Umum DPP PKS Ahmad Syaikhu di 7,4 persen, dan ada Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh di 3,4 persen.

“Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga unggul sangat jauh dari ketua partai-partai lain,” ujarnya.

Masih dalam aspek elektabilitas, PWS juga melakukan simulasi capres berdasarkan 16 sampai 3 calon potensial. Menurut data yang didapatinya, berdasarkan simulasi 16 calon presiden, Prabowo Subianto berada di 26,5%, kemudian di bawahnya ada Ganjar Pranowo di 17,8%, lalu ada Anies Baswedan 16,7% dan Sandiaga Salahuddin Uno di 6,9%. Kemudian Ridwan Kamil di 6,4%, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 3,8 persen, Dedi Mulyadi di 3,1 persen, AHY di 2,2 persen. Lalu ada Erick Thohir di 2,1 persen, Moeldoko 2 persen, Mahfud MD 1,2 persen dan Gatot Nurmantyo di 1,1 persen. Sisanya berada di bawah 0 persen yakni LaNyalla Mahmud Mattalitti, Airlangga Hartarto, Abdul Muhaimin Iskandar dan Puan Maharani.

Lalu jika dilukan simulasi 7 (tujuh) capres, ditemukan Prabowo Subianto (29,2%), Ganjar Pranowo (19,4%), Anies Baswedan (17,9%), Sandiaga Uno (7,5%), Ridwan Kamil (6,9%), Ahok (4,1%) dan AHY (3,8%).

Jika dilakukan simulasi 5 (lima) capres, urutan pertama masih Prabowo Subianto (32,8%), Ganjar Pranowo (21,9%), Anies Baswedan (18,4%), Sandiaga Uno (8,8%) dan Ridwan Kamil (7,5%).

Lantas terakhir jika simulasi dilakukan hanya 3 capres, nama Prabowo Subianto juga masih lebih unggul, yakni di 39,5 persen, kemudian Ganjar Pranowo di 25,7 persen dan terakhir Anies Baswedan di 23,9 persen.

“Semakin sedikit jumlah capres, Prabowo semakin meninggalkan elektabilitas Ganjar dan Anies yang selama ini dianggap sebagai kompetitor utamanya,” papar Tidzi.

Sekedar diketahui, bahwa survei PWS kali ini dilaksanakan tanggal 1 sampai 11 April 2022, di 34 (tiga puluh empat) provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.

Sementara itu, jumlah sampel yang diambil sebesar 1.225 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Margin of error +/- 2,8 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.

Kemudian, untuk teknis pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner melalui aplikasi google form. Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen penduduk pedesaan dan 40 perseb penduduk perkotaan Penentuan responden dalam setiap KK dilakukan dengan bantuan kish grid. Uji kualitas dilakukan melalui telephone-check dan spot-check sebesar 20 persen dari total sampel.