ACEH, HOLOPIS.COMBencana banjir menerjang daerah Aceh Tenggara, Provinsi Aceh hingga menyebabkan beberapa akses jalan menjadi terhambat karena tertutup material sisa banjir.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, akses jalan warga yang terdampak banjir pun saat ini menjadi terhambat pasca banjir yang melanda sejak Kamis (14/4).

“Banjir yang menerjang Aceh Tenggara menyisakan sampah di wilayah terdampak, termasuk akses jalan. Kondisi ini menghambat aksesibilitas warga terkendala material yang terbawa banjir,” kata Abdul, Jumat (15/4).

Petugas di lapangan pun telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan sampah tersebut. Sebanyak 2 ekskavator dan 1 grader berada di lokasi terdampak untuk memindahkan material, seperti kayu, batu dan lumpur.

Abdul menjelaskan, warga yang akan melakukan perjalanan dapat melewati jalan alternatif Semadam – Lawe, Serke – Suka, Dame – Lawe dan Sigala-gala. Pasalnya, dini hari tadi diperlukan penanganan prioritas di Kecamatan Semadam.

“Hal ini disebabkan akses jalan Kutacane – Medan terputus akibat arus sungai yang deras dan aspal terkelupas terbawa arus banjir. Petugas melaporkan material sampah kayu menumpuk,” terangnya.

Abdul mengungkaokan, banjir yang menerjang 4 kecamatan ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur sebagian besar wilayah Aceh Tenggara. Selain itu, pemicu banjir juga disebabkan tanggul jebol dan pendangkalan sungai sehingga ketika hujan terjadi debit air Sungai Lawe Kinga, Pasir Puntung dan Kayu Mbelin meluap pada Kamis malam, pukul 19.58 WIB. Ketinggian genangan saat banjir terjadi sekitar 50 – 100 cm.

Sejumlah wilayah pada 4 kecamatan terdampak yaitu Desa atau Gampong Pinding, Kuning I dan Lawe Hijo di Kecamatan Bambel, Gampong Pasar Puntung, Kampung Baru dan Lawe Beringin di Kecamatan Semadam, Gampong Kayu Mbelin di Kecamatan Lawe Sigala-gala, serta Gampong Kuta Lesung, Teger Miko dan Buah Pala di Kecamatan Lawe Sumur.

Dampak kerugian material akibat banjir tercatat beberapa unit rumah terendam, tanggul Sungai Lawe Kinga jebol, 4 jalan nasional terendam, 1 jembatan penghubung Kutacane – Medan putus serta 1 pondok pesantren terdampak.

“Banjir tidak mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka. Namun demikian, BPBD masih mendapat jumlah keluarga terdampak atau pun mereka yang melakukan evakuasi,” pungkasnya.