JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Muhammad Fadil Imrah memberikan ultimatum kepada para pelaku pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Ade Armando di depan gedung DPR RI untuk menyerahkan diri.
Namun jika sampai pada hari Selasa 12 April 2022, mereka tidak kunjung menyerahkan diri kepada Kepolisian, maka pihaknya akan menjemput paksa.
“Untuk para pelaku, kami sudah mengidentifikasi kelompoknya, sekaligus orangnya. Jika tak menyerahkan diri, kami akan tangkap,” kata Fadil dalam press release di gedung DPR RI, Senin (11/4).
Secara umum, Jenderal Polisi bintang dua itu menegaskan bahwa para pelaku bukanlah dari unsur Mahasiswa yang melakukan aksi di DPR RI, melainkan kelompok lain yang coba-coba ikut menunggangi aksi tersebut.
“Setelah diterima dan mahasiswa kembali, ada sekelompok massa yang kami sudah identifikasi melakukan pengeroyokan dan penganiayaan kepada saudara Ade Armando,” jelas Kapolda.
Perlu diketahui, bahwa BEM SI telah menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI. Mereka melakukan aksi dalam rangka memberikan kontrol kepada pemerintah dan para anggota legislatif agar bekerja sesuai dengan kehendak rakyat.
Namun demikian, di tengah-tengah aksi tersebut, Ade Armando hadir dan ikut mendukung penolakan Mahasiswa terhadap wacana penundaan pemilu 2024 maupun perpanjang masa jabatan Presiden menjadi 3 periode.
Sayangnya, Ade Armando bertemu dengan emak-emak yang marah kepadanya dan menganggapnya sebagai orang munafik. Sontak, aksi emak-emak tersebut berhasil menyedot perhatian dan membuat para demonstran non Mahasiswa ikut berkerumun. Saat Ade Armando hendak meninggalkan lokasi aksi, di situlah aksi pengeroyokan berlangsung.
Akibat insiden itu, nyaris Ade Armando telanjang bulat sembari wajahnya penuh lebab dan darah. Beruntung nyawanya tertolong setelah aparat Kepolisian melakukan upaya evakuasi dan penyelamatan.
