JAKARTA, HOLOPIS.COM – Perubahan gaya hidup selama sebulan penuh saat berpuasa, baik dalam pola makan, tidur, dan aktivitas sehari-hari, turut menyebabkan banyak perubahan pada tubuh.
Anda mungkin mengalami perubahan dalam komposisi tubuh dan fungsi organ (fisiologi), darah dan cairan (hematologi), serta elektrolit darah.
Perubahan yang terjadi di dalam tubuh saat berpuasa akan berbeda-beda, tergantung lamanya Anda berpuasa. Secara teknis, tubuh baru memasuki “fase puasa” setelah 8 jam dari makan terakhir, yakni saat usus selesai menyerap zat gizi dari makanan.
Ini yang terjadi pada organ-organ tubuh saat puasa
1. Lambung
Produksi asam lambung menurun ketika lambung kosong. Hal ini mencegah terkikisnya dinding lambung oleh asam karena tidak adanya makanan yang digiling. Pengikisan dinding lambung merupakan penyebab utama terbentuknya luka lambung.
2. Usus halus dan usus besar
Proses penyerapan zat gizi dalam usus halus berkurang. Usus halus hanya bergerak secara rutin setiap empat jam. Sementara itu, usus besar menyesuaikan penyerapan cairan dari ampas makanan untuk menjaga keseimbangan cairan.
3. Kelenjar ludah
Kelenjar ludah tetap memproduksi air liur untuk mencegah mulut menjadi kering. Hal ini bermanfaat untuk menghalau bakteri dan sisa makanan yang dapat menyebabkan bau mulut serta gigi berlubang.
4. Pankreas
Pada kondisi normal, organ pankreas menghasilkan hormon insulin untuk mengubah glukosa dari makanan menjadi cadangan energi. Selama puasa, produksi hormon ini menurun karena tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa dari makanan.
5. Hati
Glukosa dari makanan sahur akan diubah glikogen dan disimpan dalam organ hati. Begitu glukosa darah habis, hati kembali mengubah glikogen menjadi glukosa. Proses metabolisme glukosa akan memberikan energi yang dibutuhkan tubuh saat puasa.
6. Kantong empedu
Empedu merupakan cairan yang membantu memecah lemak pada proses pencernaan. Selama puasa, kantong empedu menampung cairan empedu dan menjadikannya lebih pekat untuk persiapan metabolisme lemak pada saat berbuka.
Proses detoksifikasi
Berbagai proses metabolisme yang terjadi pada tubuh saat puasa turut memicu proses pembuangan racun dari tubuh (detoksifikasi). Menurut sebuah penelitian dalam jurnal PLos One, hal ini berkaitan dengan peran enzim tertentu dalam hati Anda.
Salah satu fungsi utama hati yakni membuang racun dari dalam tubuh. Pembatasan asupan kalori saat berpuasa ternyata membantu mendorong fungsi ini. Hasilnya, tubuh mampu membuang zat limbah dan racun dengan cara yang sehat.