JAKARTA, HOLOPIS.COM Sahur merupakan aktivitas penting dalam menjalankan ibadah puasa. Sahur dianggap dapat membawa berkah dan manfaat, salah satunya yakni memberi kekuatan bagi orang yang berpuasa agar dapat menyelesaikan puasanya dengan lancar hingga adzan maghrib berkumandang.

Melansir dari NU Online, anjuran menyantap sahur juga dilakukan oleh Rasulullah SAW bagi umat Muslim hendak berpuasa. Anjuran itu seperti yang diriwayatkan Ahmad dalam hadis berikut ini :

وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم السحور كله بركة فلا تدعوه ولو أن يجرع أحدكم جرعة من ماء فإن الله عز و جل وملائكته يصلون على المتسحرين

Artinya, “Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bersalawat untuk mereka yang bersahur'” (HR Ahmad).

Namun, ada kalanya kita terpaksa tidak makan sahur. Penyebab yang seringkali terjadi adalah karena bangun kesiangan hingga lewat waktu subuh.

Lantas, apakah jika tidak sahur apakah puasa tetap sah dilanjutkan atau diganti di bulan lain? Hal ini tentu menjadi hal yang sering dipertanyakam, mengingat sahur menjadi anjuran Rasulullah bagi setiap orang yang akan berpuasa.

Hukum puasa tanpa sahur

Meskipun makan saat sahur dianjurkan Rasulullah, namun dalam ajaran Islam, sahur bukan bagian dari syarat wajib puasa. Dengan demikian, seseorang bisa melanjutkan puasa meski tidak makan sahur, tanpa harus khawatir puasanya tidak sah.

Namun bagaimanapun juga, jangan sengaja melewatkan sahur karena ini adalah kesempatan Anda makan dan minum agar tubuh punya energi yang cukup untuk berpuasa dan menjalankan aktivitas lainnya.

Tips puasa tanpa sahur

Berikut tips agar Sobat Holopis tetap lancar menjalankan ibadah puasa, meski tanpa sahur :