JAKARTA, HOLOPIS.COM – Seorang pejabat senior di Pemerintah Amerika Serikat (AS) menduga kuat bahwa anak-anak Presiden Rusia, Vledimir Putin menyembunyikan data aset kekayaan mereka. Hal ini terlihat dari sistem keuangan di negaranya dan beberapa negara di dunia.

“Kami memiliki alasan untuk yakin bahwa Putin, kroni, dan oligarki Putin telah menyembunyikan kekayaan melalui keluarganya di sistem keuangan AS dan bagian dunia lainnya,” kata pejabat tersebut dikutip dari Reuters, Kamis (7/4).

Dikatakannya, bahwa dua orang anak Putin, yakni Katerina Vladimirovna Tikjonova dan Maria Vladimirovna Vorontsova memiliki aset berupa dana yang besar di beberapa sistem perbankan di dunia. Temuan ini disinyalir sebagai bentuk strategi keluarga Putin untuk menyembunyikan harta kekayaan mereka selama ini.

Sekedar diketahui, bahwa Katerina Vladimirovna Tikjonova adalah seorang eksekutif teknologi yang pekerjaannya mendukung pemerintah Rusia dan industri pertahanannya. Sementara itu, Maria Vladimirovna Vorontsova, memimpin program yang didanai miliaran pemerintah Rusia untuk penelitian genetika, dan secara pribadi diawasi oleh Putin.

Anak - anak Putin
Anak – anak Putin, Maria Vladimirovna Vorontsova (Kanan), Katerina Vladimirovna Tikjonova (Kiri).

Menurut pengumuman AS, banyak aset Putin yang disembunyikan di antara anggota keluarganya, karena itulah sekarang AS menargetkan keluarga dari kepala negara yang merupakan mantana nggota Intelijen Rusia, Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB).

Selain Putin, sanksi juga akan diberikan kepada istri dan anak perempuan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Perlu diketahui Sobat Holopis, bahwa pemerintah Amerika Serikat telah melarang seluruh warganya untuk melakukan investasi di Rusia. Hal ini disampaikan pemerintah Joe Biden akibat dari invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.

Sementara itu, Rusia telah membantah menyerang warga sipil Ukraina. Bahkan mereka mengatakan bahwa foto-foto mayat di Bucha hanyalah kebohongan yang disusun oleh pemerintah Ukraina untuk mempengaruhi opini dunia.

Rusia memutuskan untuk menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam sebuah ‘operasi militer spesial.’ Tindakan tersebut akhirnya dikecam keras oleh pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara sekutu barat.