JAKARTA, HOLOPIS.COM – Sebuah kerusuhan di penjara Ekuador telah menewaskan setidaknya 20 narapidana. Pihak berwenang mengumumkan bahwa penjara telah berada di bawah kontrol penuh pihak kepolisian.
“Kekerasan terjadi di penjata Turi, karena adanya perselisihan antara anggota geng penjara yang bernama Serigala,” Demikian dikatakan oleh Komandan Kepolisian Nasional Ekuador, Jenderal Carlos Cabrera, melansir CNN Internasional (4/4).
Cabrera mengatakan 19 korban tewas akibat kekerasan, dan 1 lainnya tewas karena teracuni zat kimia. Sementara 11 lainnya mengalami luka-luka.
Sistem penjara Ekuador sedang dalam keadaan darurat sejak bentrokan mematikan yang terjadi pada September 2021. Di mana 118 orang tewas dalam bentrokan yang melibatkan senjata otomatis dan granat. Lebih dari 300 narapidana tewas dalam kekerasan penjara Ekador pada tahun 2021.
Ekuador adalah titik transit utama rute yang membawa kokain dari Amerika Selatan ke dan Asia. Ekuador menjadi lahan subur bagi bentrokan geng.
Selain itu, populasi di penjara Ekuador sudah terlalu penuh. Pada Juli 2021, kepala penjara saat itu Eduardo Moncayo mengatakan, Lembaga Pemasyarakatan Litoral di Guayaquil adalah penjara paling penuh di negara tersebut.
Lebih dari 9.000 narapidana berada di sebuah fasilitas yang dibangun hanya untuk 5.000 orang.
Pada bulan Oktober, pihak berwenang pun memutuskan agar ribuan narapidana, seperti lansia, wanita serta mereka yang cacat dan memiliki penyakit parah, akan dibebaskan untuk menyediakan tempat kosong di penjara.