Jika berbicara tentang nilai-nilai Pancasila, lanjutnya, para penista agama ini mengkhianati sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Harus ada etika, yaitu suatu kepatuhan pada suara hati. Orang yang mencintai Tuhan-nya, pasti akan mencintai sesama manusia.
“Siapa yang mencintai Tuhan-nya, dia harus mencintai sesamanya. Kita tidak boleh menghina keyakinan orang lain, dengan membuat ujaran kebencian dan memprovokasi,” tutur Romo Benny.
Menurutnya, media sosial dan dunia maya harus difungsikan untuk merajut kemajemukan serta sarana membangun kemajuan. Bukan malah menghancurkan peradaban.
“Penting bagi kita semua untuk membangun nilai persaudaraan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, bahwa sosok pendeta Saifuddin Ibrahim (Abraham Ben Moses) perlu disikapi serius oleh aparat penegak hukum. Karena menurutnya, apa yang disampaikan oleh pendeta Abraham Ben Moses tersebut sangat berpotensi menimbulkan konflik besar, khususnya di lingkup primordialisme.
Hal ini disampaikan oleh Mahfud pada hari Rabu (16/3).
Selain itu, tokoh asli Madura itu pun meminta kepolisian dan kementerian terkait untuk memproses orang tersebut sekaligus menutup akses akun sosial media yang memuat konten kontroversialnya.