Menjaga aqidah masing-masing dengan tanpa menyudutkan apalagi menghina dan merendahkan aqidah orang lain tidak bisa dibenarkan. Habib Syakur pun menekankan bahwa antar umat beragama harus saling rukun dan menjaga etika berdakwah.
“Mungkin mereka masih menyimpan dendam masa lalu, Kristen yang disudutkan, padahal kita nyata-nyata di dalam kehidupan tidak merasa ada perpecahan, umat Kristen tidak ada yang dianak-trikan, di Kota Malang, di Jakarta dan sebagainya merasakan demikian. Kita hidup berdampingian dan rukun-rukun saja, damai,” ucapnya.
Lebih lanjut, Habib Syakur mengharapkan agar setiap umat beragama tidak membuat keributan dengan mengomentari ajaran agama orang lain, apalagi berpotensi mengarah pada penghinaan.
Jika pun dengan alasan bahwa komentar-komentar negatif semacam itu adalah dalam konteks berdakwah, maka tidak perlu direkam dan diviralkan di media sosial. Karena dikhawatirkan akan melukai umat agama lain.
“Menyerang agama satu dan lainnya tidak dibenarkan, tidak boleh ada dendam antar umat beragama di Indonesia. Paul Zhang dan Saifuddin Ibrahim tidak memikirkan kepentingan bangsa, tapi hanya ciptakan kegaduhan di Indonesia,” pungkasnya.