Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COM Pengamat intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta memberikan saran kepada pemerintah dan para lembaga keamanan negara untuk bersikap lebih keras lagi demi mendekati kelompok masyarakat di Indonesia Timur agar mau kembali memeluk NKRI.

Oleh karena itu, pendekatan yang lebih arif kepada mereka bukanlah melakukan serangan senjata, melainkan bagaimana memberikan fasilotas sosial, konomi dan kebudayaan, sehingga mereka merasa diperhatikan negara.

“Pendekatan yang harus dilakukan bukanlah melalui senjata, melainkan ekonomi, budaya, sosial, dan lainnya yang mengedepankan sisi kemanusiaan,” kata Stanislaus dalam keterangannya dikutip Holopis, Minggu (27/3).

Namun begitu, kerja-kerja seperti ini tidak bisa hanya ditumpukan kepada aparat keamanan saja, perlu ada sinergitas antar semua pihak, termasuk oleh para tokoh masyarakat dan pemerintah daerah.

“Tanpa kolaborasi, itu mustahil tercapai,” tuturnya.

Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih terus melakukan serangan kepada masyarakat sipil dan aparat keamanan di kawasan Papua. Bahkan sejak awal tahun ini, mereka sudah melakukan serangan kepada aparat, dan banyak pula yang gugur di dalam kontak senjata itu.

27 Januari 2022

Sekitar pukul 04.30 WIT, sekelompok separatis KKB Papua melakukan penyerangan ke Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh di desa Tigilobak, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.