JAKARTA, HOLOPIS.COM – Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini menanggapi isu reshuffle kabinet yang kian senter dibicarakan publik.
Faldo mengatakan, bergulirnya isu kocok ulang kabinet selalu muncul setiap bulannya. Sebab menurutnya, isu itu berasal dari politisi yang percaya bahwa Presiden Joko Widodo menyakralkan Rabu Pon sebagai hari baik untuk melakukan pergantian Menteri.
“Soal bongkar pasang kabinet ini, kalau gosip politik selalu ada jelang Rabu Pon. Memang begitu kan imannya orang-orang politik, jadi ya sudah biasalah,” kata Faldo, Sabtu (9/3).
Ia menegaskan, istana belum ada rencana untuk menggelar reshuffle kabinet pada Rabu Pon, 23 Maret mendatang.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengatakan, reshuffle akan dilakukan jika Jokowi merasa butuh strategi baru guna menghadapi persoalan bangsa.
Faldo pun menilai, kabinet saat ini masih menunjukkan kinerja yang baik. Hal itu, kata Faldo, tercermin dengan tingkat kepuasan publik yang tinggi terhadap kinerja pemerintah.
“Kita sudah punya semua, maka kita tunggu tantangan baru apa yang dinilai penting oleh Presiden untuk direspons,” tuturnya.
Faldo pun meminta agar semua pihak berhenti menyuarakan perihal isu reshuffle kabinet.
“Jangan terus imajinasikan bagi-bagi kue politik seperti yang biasa diyakini pemain politik,” ucap Faldo.
Seperti diketahui, kinerja buruk sejumlah menteri beberapa waktu lalu menjadi pemicu munculnya Isu reshuffle kabinet.
Salah satu menteri yang menjadi sorotan publik yakni Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. Ia sempat menjadi sasaran amarah publik, khususnya kalangan buruh terkait aturan baru pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan.
Tak hanya Menaker Ida, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi juga menjadi sasaran amukan publik lantaran masalah kelangkaa minyak goreng dan kenaikan harga pangan.amarah publik karena kelangkaan minyak goreng dan kenaikan harga pangan.