Rabu, 25 Desember 2024
Marry Christmas 2024

Sejarah Hari Kesehatan Mulut Sedunia: Ajang Masyarakat Membantu Kurangi Beban Penyakit

JAKARTA, HOLOPIS.COM Peringatan Hari Kesehatan Mulut Sedunia diharapkan menjadi hari untuk meminta dunia bersatu demi membantu mengurangi beban penyakit mulut, yang mempengaruhi individu, sistem kesehatan dan ekonomi di mana-mana.

Dilansir dari laman World Oral Health Day, kegiatan yang berlangsung pada 20 Maret ini mengajak kita untuk lebih perhatian lagi dalam menjaga kesehatan mulut yang kadang masih kurang mendapat perhatian.

“Tujuannya adalah untuk memberdayakan orang dengan pengetahuan, alat dan kepercayaan diri untuk mengamankan kesehatan mulut yang baik,” dikutip dari laman World Oral Health Day.

Peringatan Hari Kesehatan Mulut Sedunia ini juga mempunyai sejarah yang sebenarnya hampir mirip dengan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut yang jatuh pada 12 September.

Pemilihan tanggal 12 September menjadi Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia kemudian juga berdasarkan pertimbangan berlangsungnya Konferensi Internasional WHO, pada tanggal 12 September 1978, mengenai pelayanan kesehatan primer yang menghasilkan dokumen bersejarah piagam Alma Alta.

Selain itu, tanggal tersebut juga untuk menghormati jasa pendiri FDI World Dental Federation Dr Charles Gordon yang lahir pada 12 September 1854.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, FDI World Dental Federation menghimpun organisasi profesi dokter gigi sedunia dalam sidang umum 26 Oktober 2007 di Dubai, dan menetapkan 12 September sebagai Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia.

Peringatan ini dilaksanakan dalam rangka menunjang peningkatan kesehatan gigi dan mulut masyarakat dalam tingkat global.

Hari Kesehatan Gigi dan Mulut juga menjadi kesempatan untuk melakukan kegiatan dan inisiatif khusus yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut serta pengaruhnya terhadap kesehatan umum maupun kehidupan sosial.

Sebagai catatan, sebagaimana ditulis Wikipedia, FDI World Dental Federation menyelenggarakan agenda tahunan Hari Kesehatan Mulut Sedunia sejak 2013.

Peringatan itu didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran global tentang masalah kesehatan mulut dan pentingnya kebersihan mulut sehingga pemerintah, asosiasi kesehatan, dan masyarakat umum dapat bekerja sama untuk mencapai mulut yang lebih sehat dan kehidupan yang lebih bahagia.

Di Indonesia, Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional pertama kali digagas oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih. Dimana pada waktu itu, peringatan yang secara resmi dibuka pada Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2011 di Lapangan Gasibu, Bandung.

Kembali kepada Hari Kesehatan Mulut Sedunia, kampanye itu tidak sepenuhnya diperingati hingga 2013, setelah tanggal diubah menjadi 20 Maret untuk menghindari bentrokan dengan Kongres Gigi Dunia FDI yang berlangsung pada September.

Dipilihnya 20 Maret juga memiliki makna tersendiri. Tanggal baru untuk peringatan tersebut mencerminkan, lansia harus memiliki total 20 gigi alami untuk dianggap sehat, anak-anak harus 20 gigi, orang dewasa sehat harus memiliki total 32 gigi yang secara numerik ini dapat diterjemahkan sebagai 3/20 maka dipilih 20 Maret.

Sementara itu, World Oral Helath Day juga mentargetkan bahwa peringatan pada tahun 2022 ini juga memiliki makna yang lebih. “Kami ingin menginspirasi tindakan dengan menyoroti betapa pentingnya kesehatan mulut untuk kebahagiaan dan kesejahteraan kita,” tulis organisasi tersebut.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral