JAKARTA, HOLOPIS.COM – Founder lembaga survei KedaiKopi, Hendri Satrio memperingatkan kepada para elite partai politik tak membuat manuver aneh-aneh, apalagi yang berpotensi inkonstitusional.
Ia menilai bahwa sebaiknya para petinggi parpol itu menghormati saja hasil kesepakatan antara KPU, Bawaslu, Kemendagri dan Komisi II DPR RI yang terkait jadwal pemilu 2024.
“Ikuti saja jadwal resmi Pemilu dari KPU, 14 Februari 2024, tidak perlu mengKudeta KPU atau nyuruh nyuruh ngudeta KPU,” kata Hendri Satrio, (28/2).
Kemudian, Hendri Satrio cukup menyayangkan bahwa wacana perpanjangan masa jabatan Presiden itu keluar dari para petinggi Parpol.
“Sistem kita ini sangat tergantung partai politik di perpolitikan kita, pertama saat saya dengar dari Cak Imin, Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan, ini orang-orang ini mau mengkudeta KPU atau gimana?,” ucapnya.
Bagi Hendri Satrio, wacana ini sudah tidak lucu lagi jika tujuannya hanya untuk komedi.
Ia sangat menduga bahwa wacana Cak Imin (Muhaimin Iskandar) sebagai Ketua Umum DPP PKB, kemudian Zulhas (Zulkifli Hasan) Ketua Umum DPP PAN serta Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar tidak berdiri sendiri. Ada elite khusus yang memerintahkan agar wacana itu dimunculkan dari mulut kedua pimpinan tertinggi partai politik itu.
“Mereka mungkin takut pemilu 2024 elektabilitasnya turun semua. Karena PDIP gak takut dia karena dia percaya diri saja, kemudian Partai Demokrat juga percaya diri, nah ketiga (PKB, Golkar dan PAN) ini ada yang nyuruh ini,” ujarnya.
Ditambah lagi, beberapa waktu lalu ada beberapa relawan yang menyatakan siap tegak lurus mengawal dan mengikuti titah Presiden Jokowi di 2024. Bisa jadi, kemunculan beberapa relawan itu mengusik pihak-pihak tertentu.
“Dua minggu lalu kan ada orkestranya, para relawan Jokowi deklarasikan tegak lurus kepada jokowi 2024, ingat itu ya,” tandasnya.