Kemudian, ia pun meminta agar para elite politik itu tidak malah menambah masalah bangsa dengan wacana yang berpotensi melanggar Konstitusi.
“Sebaiknya wacana menunda Pemilu yang berimplikasi pada perpanjangan masa bakti Presiden-Wakil Presiden, Menteri, DPD, DPR, dan DPRD serta jabatan terkait lainnya diakhiri. Mari berpikir jernih dan jangka panjang,” ujarnya.
Buruh Ancam People Power
Penolakan tersebut juga diutarakan oleh kelompok elemen buruh. Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan, bahwa elemennya menyatakan dengan tegas penolakannya terhadap perpanjangan masa jabatan Presiden itu.
Bahkan ia mengancam, jika sampai wacana yang digalang oleh Cak Imin, Airlangga dan Zulhas itu dilaksanakan, maka pihaknya pastikan akan menggelar perlawanan massal.
“Kalau usulan itu benar dijalankan oleh para pimpinan partai politik itu, maka akan terjadi people power secara konstitusional,” kata Iqbal.
Kemudian, ia juga menduga bahwa wacana memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo itu merupakan bagian dari akal-akalan para ketua umum partai tersebut, karena merasa tidak sanggup menjadi Presiden, sementara di dalam hatinya ingin menduduki tahta tertinggi itu.
“Usulan tersebut adalah hanya untuk membangun kepentingan sendiri, karena tidak mampu jadi Capres maupun Cawapres berdasarkan hasil lembaga survei. Dia mau serakah terhadap jabatan supaya jadi menteri, supaya jadi partai penguasa dan supaya anggota-anggotanya di DPR tetap berkuasa. Negara ini bukan milik partai-partai itu,” pungkasnya.
Hasil Survei 3 Ketum Parpol Pendukung Jokowi
Perlu diketahui, bahwa beberapa lembaga survei telah merilis hasil kajian ilmiah mereka. Berikut adalah tingkat elektabilitas ketiga pimpinan Parpol pro perpanjang masa jabatan Presiden.
– IPO (Indonesia Political Opinion) periode 15-22 Februari 2022 ; Cak Imin (0,2%), Airlangga (0,1%), Zulhas (1,3%).
– SPIN (Survei and Polling Indonesia) periode 31 Januari s/d 11 Februari 2022 ; Cak Imin (1,1%), Airlangga (1,3%), Zulhas (0,3%).
– JSPI (Jaringan Survei Publik Indonesia) periode 9-21 Desember 2021 ; Cak Imin (1,1%), Airlangga (2,7%), Zulhas (0,1%).
– SMRC (Saiful Mujani Research dan Consulting) periode 8-16 Januari 2022 ; Cak Imin (2,0%), Airlangga (0,6%), Zulhas (0,1%).