Bertemu Para Nabi
Di dalam perjalanan Isra Miraj tersebut, banyak pengalaman spiritual yang dialami oleh Rasulullah, mulai dari melihat seperti apa kondisi di dalam surga dan neraka sebagai tempat pembalasan bagi umat manusia nanti setelah hari kiamat, hingga berjumpa dengan para Nabi terdahulu di masing-masing lapisan langit.
Dikabarkan, bahwa di langit pertama, Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan Nabi Adam AS. Kemudian di langit kedua berjumpa dengan Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS, di langit ketiga berjumpa dengan Nabi Yusuf AS, lalu di langit keempat berjumpa dengan Nabi Idris AS, langit kelima bertemu dengan Nabi Harus AS, kemudian di langit keenam bertemu dengan Nabi Musa AS, dan di langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim AS.
Perintah Salat 5 Waktu
Lalu, yang membuat Isra Miraj menjadi besar dan mulia, karena target akhir dari perjalanan itu adalah perintah menunaikan shalat. Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah langsung dari Allah SWT berupa shalat yang akhirnya menjadi kewajiban seluruh umat Islam di dunia sampai akhir zaman nanti.
Namun perlu diketahui bahwa sebelum ketemu angka 5 kali sehari, Allah SWT sebelumnya memerintahkan shalat dikerjakan sebanyak 50 kali dalam sehari. Penjelasan ini pun tersampaikan di dalam hadist riwayat Imam Al-Bukhari.
Di dalam hadistnya, ia meriwayatkan, bahwa pada saat peristiwa Mi’raj, Nabi Muhammad SAW berada di Baitul Ma’mur, Allah SWT mewajibkannya beserta umat Islam yang dipimpinnya untuk mengerjakan shalat limapuluh kali sehari-semalam. Nabi Muhammad menerima begitu saja dan langsung bergegas untuk turun ke bumi. Namun saat berada di langit keenam Nabi Musa AS memperingatkan, bahwa umat Muhammad tidak akan kuat dengan limapuluh waktu itu.
“Aku telah belajar dari pengalaman umat manusia sebelum kamu. Aku pernah mengurusi Bani Israil yang sangat rumit. Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan untuk umatmu”. Mendapati saran dari Nabi Musa AS, kemudian Nabi Muhammad SAW pun kembali menghadap Sang Rabb dan meminta keringanan dan ternyata dikabulkan. Tidak lagi limapuluh waktu, tapi sepuluh waktu saja. Kemudian Nabi Muhammad pun bergegas.
Namun Nabi Musa tetap tidak yakin umat Muhammad mampu melakukan shalat sepuluh waktu itu. ”Mintalah lagi keringanan”. Nabi kembali dan akhirnya memeroleh keringanan, menjadi hanya lima waktu saja.
Sebenarnya Nabi Musa masih berkeberatan dengan lima waktu itu dan menyuruh Nabi Muhammad untuk kembali meminta keringanan. Namun Nabi Muhammad tidak berani. “Aku sudah meminta keringanan kepada Tuhanku, sampai aku malu. Kini aku sudah ridha dan pasrah”.
Nabi Muhammad memang mengakui bahwa pendapat Nabi Musa AS itu benar adanya. Lima kali shalat sehari semalam itu masih memberatkan. Namun lima waktu itu bukankah sudah merupakan bentuk keringanan?!.
Dengan demikian, Rasulullah Muhammad SAW pun turun ke bumi dan menyampaikan peristiwa besar yang telah dialaminya itu kepada para pengikutnya. Kemudian, keluarlah hadist yang menjadi patokan seperti apa umat Muhammad harus menjalankan shalat 5 waktu.
صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّيْ
Latin : Shollu kamaa roaitumuuni usholli
Artinya : Shalatlah kalian seperti kalian melihat aku shalat (HR : Imam Bukhori).
Demikianlah sekelumit tentang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan sekilas tentang kemuliaannya. Semoga menjadi pelajaran berharga untuk kita semua khususnya umat Islam untuk menjalankan shalat lima waktu, yakni Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya.