JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menyampaikan, bahwa pembiayaan utang pemerintah pada periode bulan Januari 2022 hanya sebesar Rp 3 triliun.
Artinya, pembiayaan utang Indonesia di periode ini turun sebesar 101,8 persen dari realisasi tahun lalu yang sempat menyentuh angka Rp 165,8 triliun.
“Untuk Januari ini kami alami kontraksi pembiayaan utang,” ucapnya.
Ia mengatakan, realisasi pembiayaan utang itu setara dengan 0,3 persen terhadap target dalam APBN yang sebesar Rp973,6 triliun.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan, penurunan pembiayaan utang yang signifikan itu disebabkan oleh pembayaran utang jatuh tempo dan belum adanya penerbitan valuta asing seperti Januari 2021 lalu.
Sementara itu, jumlah Surat Berharga Negara (SBN) pada periode ini jumlahnya turun 109 persen dibanding Januari 2021, dari yang semula Rp 169,7 triliun menjadi Rp15,9 triliun.
“Penerbitan SBN tahun lalu Rp169,7 triliun, kami keluarkan SBN tahun lalu pada Januari itu. Tahun ini kami neto negatif Rp15,9 triliun. Artinya kita bayar utang dari keluarkan utang,” jelas Sri Mulyani.