“Itu semua (Malang Halal) ada di RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),” tutur Sutiaji.

Akibat dari wacana Wali Kota Malang itu, saat ini muncul spanduk panjang bertuliskan “Malang Tolerant City Not Halal City” di beberapa lokasi. Yang tampak saat ini adalah di depan Balai Kota Malang dan di Alun-alun Tugu Balai Kota Malang.

malang tolerant city
Banner Malang Tolerant City Not Halal City yang sempat terpasang di Alun-alun Tugu Balai Kota Malang.

Perlu diketahui, bahwa program Malang Halal City tersebut pertama kali dicetuskan oleh Wali Kota Malang Sutiaji di dalam acara pelantikan MD (Majelis Daerah) KAHMI (Korps Alumni HMI) Kota Malang yang berlangsung Minggu, (30/1).

Pada kesempatan itu, Wali Kota Malang Sutiaji ingin sekali menggandeng KAHMI Kota Malang untuk mewujudkan Malang Halal City.

“Saya yakin dengan latar belakang religius yang dimiliki oleh KAHMI Kota Malang, Halal City dapat cepat terwujud,” ucapnya.

Selain itu, fokus kebudayaan yang menjadi prioritas KAHMI Kota Malang disebut Sutiaji sebagai salah satu hal yang mendukung Kota Malang menjadi Halal City.

“Dulu, syiar Islam dapat berhasil lewat kebudayaan. Kini saya berharap City Halal akan berhasil jika ada ikut campur dalam hal kebudayaan,” ujarnya.