JAKARTA, HOLOPIS.COM – Saat ini netizen tengah dihebohkan dengan beredarnya isi ceramah dari dai bernama Ustadz Khalid Basalamah yang mengharamkan wayang.
Sontak, salah satu budaya khas Indonesia yang pernah dijadikan instrumen dakwah oleh Raden Mas Syahid alias Sunan Kalijaga dan Raden Patah mendapatkan pembelaan dari para tokoh.
Salah satunya adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis.
Kiai Cholil Nafis memberikan pemahaman, bahwa wayang adalah sebuah instrumen saja bagaimana seseorang pendakwah mengajarkan syarat agamanya dengan baik kepada masyarakat awam.
Dan baginya, wayang adalah wujud kreatifitas bagaimana pendakwah mampu memasukkan pemahaman dan nilai-nilai keislaman melalui instrumen kebudayaan itu. Bahkan derajatnya sama seperti media sosial seperti saat ini yang dijadikan alat kreatif untuk mensyiarkan agama.
“Media dakwah itu harus kreatif dan terbarukan sesuai perkembangan zaman. Bisa berupa wayangan, youtuban, podcatsan sampe’ penggunaan metaverse,” kata kiai Cholil, Sabtu (12/2).
Oleh karena itu, kepada siapapun yang menyalah-nyalahkan instrumen dakwah seseorang, maka perlu kembali lagi memahami apa esensi syariat dan alat.
“Harus bisa membedakan antara esensi agama yang statis dengan syi’ar agama yang dinamis,” tuturnya.
Lebih lanjut, pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah di bilangan Depok, Jawa Barat ini juga memberikan nasehat kepada siapapun agar tidak sembarangan menyalah-nyalahkan orang lain. Karena pada dasarnya syiar Islam itu mengajak dengan lembut, bukan dengan mengejek orang lain apalagi merendahkannya.
“Dakwah itu mengajak bukan mengejek apalagi menginjak,” tegasnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Menurutnya, wayang adalah sebuah alat dan instrumen kesenian yang bisa dinikmati dengan baik.
Bahkan kata Mahfud, tak jarang tontonan kebudayaan ini dinikmatinya saat tengah malam menjelang istirahat dari berbagai kesibukannya sebagai abdi negara.
“Tidak jarang, setelah salat malam saya mengambil waktu untuk menikmati lagu-lagu dan nonton wayang lewat Youtube. Misal mendengar lagu-lagunya Los Marenos dan nonton rekaman wayangnya Ki Enthus Susmono,” kata Mahfud.
Namun ia memberikan disclaimer bahwa nonton wayang dan mendengarkan lagu-lagu semacam itu tidak setiap malam dan usai salat dilakukan. Akan tetapi hanya selingan dan hiburan saja.
“Apakah tdk mengaji Alqur’an? Ya juga, tapi bisa bervariasi. Beragama yang enak saja tapi jangan seenaknya,” pungkasnya.
Khalid Basalamah haramkan dan minta wayang dimusnakah
Perlu diketahui, bahwa ustaz Khalid Basalamah menegaskan bahwa wayang haram dalam agama Islam. Hal itu disampaikan Khalid ketika menjawab sebuah pertanyaan jemaah.
“Saya orang Jawa dan saya suka pewayangan. Jadi, apakah wayah dilarang? Bagaimana tobat profesi dalang?,” tanya jamaah tersebut kepada Ustaz Khalid Basalamah, Jumat (11/2).
Khalid langsung meresponsnya. Dia mengatakan, tanpa mengurangi rasa hormat terhadap budaya di Indonesia, bahwa Islam melarang permainan wayang.
“Tentu saja saya sudah pernah bilang ke teman-teman sekalian, tanpa mengurangi hormat terhadap tradisi dan budaya, kita harus tahu, bahwa kita Muslim dan dipandu agama. Harusnya Islam dijadikan tradisi dan budaya. Jangan budaya di-Islamkan, susah. Meng-Islamkan budaya ini repot, karena budaya banyak sekali,” jawab Khalid.
Menurutnya, meski kesenian wayang itu merupakan tradisi peninggalan nenek moyang bangsa, namun bukan berarti permainan tersebut harus dimainkan, lantaran dilarang dalam ajaran Islam.
“Kalau memang ini (wayang) peninggalan nenek moyang kita, mungkin kita bisa kenang dulu oh ini tradisi orang dulu seperti ini, tapi kan bukan berarti itu harus dilakukan sementara dalam Islam dilarang. Harusnya kita tinggalkan,” tuturnya.
Ustaz Khlaid Basalamah juga merespons pertanyaan mengenai tobat dalang pewayangan. Menurutnya, jika dalang masih menyimpan wayang di rumahnya, maka sebaiknya dimusnahkan saja.
“Kalau masalah taubat, ya taubat nasuha, dan kalau dia punya (wayang) lebih baik dimusnahkan, dalam arti kata dihilangkan,” kata Khalid.
Sekedar diketahui, bahwa konten ceramah Khalid Basalamah ini sudah diunggah di channel Youtube Yarif.TV pada tahun laku. Berikut adalah videonya ;
https://youtu.be/uhAgap1mKhk