JAKARTA, HOLOPIS.COM – Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengesahkan obat antibodi COVID-19 bebtelovimab dari Eli Lilly and Co untuk orang berusia 12 tahun ke atas yang berisiko sakit parah.
Pemberian izin ini menambah ‘alat’ untuk memerangi varian Omicron yang lebih mudah menular.
“Bebtelovimab harus digunakan ketika pilihan pengobatan alternatif COVID-19 yang disetujui atau disahkan oleh FDA tidak dapat diakses atau sesuai secara klinis,” kata FDA, dilansir dari Reuters (11/2).
FDA mengizinkan bebtelovimab untuk penggunaan darurat pada pasien dengan COVID-19 ringan hingga sedang yang berisiko tinggi berkembang menjadi penyakit parah, termasuk rawat inap atau kematian.
Regulator kesehatan A.S. pada bulan Januari merevisi otorisasi penggunaan darurat untuk pengobatan kombinasi antibodi Lilly dan terapi saingan dari Regeneron setelah obat tersebut ditemukan tidak efektif terhadap varian Omicron.
Eli Lilly and Co mengatakan, bebtelovimab mempertahankan aktivitasnya melawan Omicron serta subvarian BA. 2 , yang dikatakan lebih menular.
Perusahaan tersebut menandatangani kesepakatan pasokan dengan pemerintah AS hingga 600.000 dosis bebtelovimab yang akan dikirimkan pada akhir Maret.
Bebtelovimab awalnya ditemukan oleh AbCellera Biologics, hingga kemudian dilisensikan dan dikembangkan oleh Eli Lilly.