JAKARTA, HOLOPIS.COM – Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) dr Windhu Purnomo terus mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya yang ada di Indonesia agar memperkuat pengamanan dari serangan virus Covid-19, yakni dengan melengkapi dosis vaksinasi sekaligus menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara tertib, baik dan benar.
Karena menurut Windhu, baik vaksinasi maupun prokes adalah dua instrumen yang saling berkaitan untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Keduanya harus bisa saling bersinergi agar bisa bebas dari penularan virus korona varian apapun.
“Vaksinasi apapun tidak mencegah penularan, tapi mencegah situasi menuju ke gejala berat kalau sampai tertular,” kata Windhu dalam talkshow Ruang Tamu Holopis Channel, Jumat (11/2).
Diterangkan Windhu, kunci utama mencegah penularan Covid-19 adalah protokol kesehatan, bagaimana mengenakan masker yang tepat, baik dan benar, kemudian menjaga jarak aman untuk menghindari droplet dan sentuhan langsung, kemudian rajin mencuci tangah pakai sabun dan air mengalir.
“Jadi vaksin itu preventing disease bukan preventing infection. Yang cegah penularan itu prokes 3M, itu yg penting. Ingatkan kepada masyarakat, walau anda sudah vaksin dosis 3 sekalipun kalau prokesnya jelek pasti anda tertular,” tuturnya.
Ditambah lagi, pengabaian prokes itu dilakukan dalam kondisi tubuh memiliki komorbid atau penyakit bawaan, kemudian mereka sudah memasuki usia senja.
Apalagi dalam catatan Kementerian Kesehatan yang dirujuk oleh Windhu, bahwa angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia, mayoritas mereka yang memiliki komorbid.
“Kalau anda kebetulan seorang komorbid atau lansia tentu risikonya lebih besar, apalagi belum divaksinasi. Data di Indonesia banyak yang meninggal dunia itu mereka yg punya komorbid, dan belum divaksinasi dan lansia. Yang kita jaga itu seharusnya golongan itu,” tandasnya.