JAKARTA, HOLOPIS.COM – Para petugas kepolisian sebelumnya memasuki Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Menurut kabar yang beredar, pihak kepolisian yang masuk ke Desa Wadas tersebut diduga membawa peralatan lengkap seperti tameng, senjata api laras panjang hingga anjing polisi.
Sebelumnya juga telah diinformasikan, bahwa beberapa warga Desa Wadas diamankan oleh pihak kepolisian yang bertugas di tempat tersebut.
Seiring dengan meluasnya kabar itu di muka publik, Mulyanto selaku Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sekaligus Anggota Komisi VII turut serta melontarkan komentarnya.
Komentarnya tersebut disampaikan melalui akun pribadi media sosial Twitter-nya bertepatan dengan hangatnya peristiwa yang terjadi di Desa Wadas.
Dilansir dari media sosial Twitter @pakmul63, Mulyanto menyampaikan kritiknya atas kejadian yang menimpa warga Desa Wadas kala itu.
“Rakyat kok dianggap MUSUH,” ujar Mulyanto dalam cuitannya di Twitter.
“Pembangunan yang ugal-ugalan,” katanya.
“Ingat adagium kita yakni: dari RAKYAT, oleh RAKYAT dan untuk RAKYAT,” lanjutnya.
Mulyanto juga menambahkan bahwa suatu kedamaian, ketentraman, keadilan dan kesejahteraan rakyat yang diinginkan oleh rakyat, bukan pemaksaan kehendak.
“Kedamaian, ketentraman, keadilan dan kesejahteraan rakyat yang kita inginkan. Bukan pemaksaan kehendak,” tambah Mulyanto.
Sebagai informasi tambahan, bahwa ketegangan yang terjadi di Desa Wadas tersebut merupakan buntut dari proyek Bendungan Bener milik pemerintah. Di mana desa Wadas menjadi salah satu lokasi tambang batu andesit yang akan dijadikan salah satu bahan material proyek strategis nasional (PSN) itu.
Proyek Waduk Bener itu sendiri digarap oleh tiga BUMN yakni PT. Brantas Abipraya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Bendungan Bener merupakan proyek yang kabarnya didanai langsung oleh APBN melalui Kementerian PUPR yang sampai saat ini akan dimulai proses pengerjaannya.