JAKARTA, HOLOPIS.COM – Peristiwa yang terjadi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah tentunya cukup membekas di pikiran para warga setempat.

Seperti yang telah diketahui bersama bahwa sebelumnya terjadi penangkapan terhadap warga Desa Wadas oleh pihak kepolisian yang ditugaskan di tempat tersebut.

Penangkapan puluhan warga Desa Wadas itu merupakan buntut dari aksi penolakan masyarakat setempat terhadap proyek Bendungan Bener milik pemerintah.

Sebelumnya juga dikabarkan bahwa pihak kepolisian diduga menggunakan peralatan lengkap memasuki desa Wadas seperti memakai tameng, senjata api laras panjang hingga anjing polisi.

Terkait hal itu, nampaknya ada beberapa bukti yang dilontarkan warga terdampak pasca peristiwa yang terjadi di Desa Wadas tersebut.

Dilansir dari Channel Youtube milik LBH Yogyakarta melalui live streaming konferensi pers pada Kamis, 10 Februari 2022, beberapa warga memberikan pendapat dan bocoran langsung situasi terkini pasca peristiwa yang terjadi di hari sebelumnya.

Terdapat salah satu warga yang tidak disebutkan namanya melalui konferensi pers tersebut menyampaikan kronologis yang dialami hingga mengatakan bahwa dirinya dikejar sampai ke hutan.

“Tadi malam polisi masih sama seperti kemarin, kita lari di hutan dari awal pengepungan bermalam di Alas sampai siang, berarti satu hari di Alas. Kita dikejar-kejar sampe malam itu,” ujar salah satu warga.

“Sampai sekarang masih ada yang di Alas, mereka masih belum berani untuk turun karena masih tetap dikejar kalo mereka liat, dan untuk saat ini kita masih belum berani untuk turun,” tambahnya.

“Ada yang sebagian keluar dari Wadas karena mereka ketakutan, di Alas juga mereka takut, mereka tidak makan di Alas karena takut sama aparat itu, apalagi sama preman-preman itu yang datang ke Wadas yang ngejar-ngejar sampe ke Alas, bawa anjing ke Alas buat ngejar kita” tambah keterangannya.