HOLOPIS.COM – Oral seks bagi sebagian besar orang dianggap menjadi hal yang tabu untuk dilakukan dalam rangkaian saat bercinta. Namun, melakukan seks oral untuk satu sama lain ternyata dinilai bermanfaat dan dapat memperkuat hubungan suami istri.
Dikutip dari Alodokter.com, seks oral disebut sebagai salah satu cara efektif untuk merangsang dan mencapai orgasme. Dari hasil survei, kegiatan seks seperti ini ternyata lebih sering dilakukan oleh wanita kepada pria dibanding sebaliknya.
Padahal, bagi beberapa wanita, gaya seks seperti ini cukup efektif memberikan sensasi untuk mencapai klimaks. Seks oral untuk wanita dapat dilakukan dengan memberikan ciuman atau jilatan di sekitar vagina, vulva, hingga klitoris.
” Sebelum melakukan oral, terlebih dahulu lakukan foreplay ringan, seperti mencium bibir, leher, dan bagian-bagian tubuh lainnya, sebelum menuju ke seks oral,” dikutip dari Alodokter.com, Rabu (29/12).
Kemudian, ketika sudah merasa nyaman, lanjutkan mencium dan menjilat bagian terluar vagina secara perlahan. Perhatikan reaksi pasangan dan lanjutkan pelan-pelan ke area yang lebih dalam, yaitu klitoris.
Gerakkan ujung lidah pada klitoris guna memaksimalkan rangsangan seksual pada
Gunakan jari untuk menambah variasi teknik rangsangan.
“Lakukan tanpa tergesa-gesa dan hindari penekanan berlebihan pada klitoris karena bagian ini sangat sensitif,” kembali isi keterangannya.
Dalam melakukan oral seks tersebut, dituliskan juga dalam artikel tersebut tips aman saat melakukanya. Bagi pria yang ingin melakukan seks oral untuk pasangannya, jangan terlalu kasar dan tergesa-gesa, ya.
Jangan sampai seks oral malah melukai alat kelamin pasangan. Usahakan melakukannya dengan perlahan dan lembut, karena itu adalah kunci kenikmatan yang dirasakan oleh pasangan.
Carilah posisi yang nyaman, baik untuk pria maupun wanita. Posisi pria yang tengkurap saat melakukan seks oral dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri otot leher dan punggung.
Selama memberikan seks oral pada wanita, perhatikan ekspresinya dan bahasa tubuhnya. Jika kamu belum yakin, tanyakan kepadanya jika ada sesuatu yang dia inginkan atau apakah dia keberatan dengan gerakan yang sedang dilakukan.
Walaupun dipercaya dapat menciptakan pengalaman seksual yang menyenangkan, tidak semua wanita nyaman untuk diberikan seks oral. Oleh karena itu, diskusikan hal ini terlebih dahulu dengan pasangan.
Perlu diingat bahwa seks oral juga dapat menularkan penyakit menular seksual, seperti gonore, klamidia, sifilis, dan HIV, walaupun risikonya lebih rendah pada pasangan monogami yang tidak berganti-ganti pasangan.
Selain itu, variasi hubungan seksual ini juga dapat menularkan penyakit hepatitis B. Bahkan, kanker mulut dan kanker tenggorokan juga diketahui dapat dipicu oleh aktivitas seks oral.
Oleh karena itu, jika kamu memang aktif melakukan seks oral, gunakanlah pelindung seperti dental dam. Dental dam adalah lembaran lateks yang biasa digunakan oleh dokter gigi. Bila perlu, lakukan pemeriksaan infeksi menular seksual dan konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu mengenai keamanan seks oral.
Jika seks oral dilakukan pada pasangan pria, sebaiknya minta ia memakai kondom untuk mencegah kontak langsung antara kulit penis dengan air liur atau antara air mani dengan lapisan dalam mulut.
Selain itu, sebelum melakukan seks oral, hindari menggosok gigi karena ini berisiko menyebabkan luka kecil pada gusi atau dinding mulut. Ini penting untuk diperhatikan karena penyakit lebih mudah menular dengan adanya luka dalam mulut.
Jadi, selain tidak menggosok gigi sebelum melakukan oral sex, Anda juga harus memastikan bahwa kondisi mulut dalam keadaan sehat, seperti tidak ada sariawan atau luka terbuka.
Risiko tertular penyakit-penyakit di atas ada jika Anda melakukan seks oral dengan orang yang menderita penyakit tersebut atau orang yang riwayat aktivitas seksualnya tidak jelas. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk menghindari perilaku seks berisiko, seperti seks bebas dan berganti-ganti pasangan.
Langkah berikutnya untuk mencegah infeksi menular seksual, seperti hepatitis B dan infeksi HPV, juga bisa dicegah dengan vaksin. Jadi, Anda disarankan untuk melakukan vaksinasi jika memang sudah aktif secara seksual.
Selain dengan menerapkan tips di atas, risiko untuk terkena penyakit menular seksual bisa ditekan dengan cara disiplin menjaga kebersihan organ intim Anda dengan baik.