BOGOR, HOLOPIS.COM – Bupati Bogor, Ade Yasin akhirnya membuat kebijakan, untuk menutup total jalur puncak pada malam pergantian tahun 2021/2022.
Penutup itu dilakukan, untuk antisipasi penularan Covid 19 yang bisa mengakibatkan terjadinya kerumunan saat merayakan malam pergantian tahun.
Kebijakan itu, tidak hanya berlaku bagi para pengguna kendaraan bermotor tetapi juga para pejalan kaki
“Kita tutup karena biasanya tiap tahun juga sudah antisipasi. Jadi penutupan jalur Puncak berlaku seperti tahun sebelumnya,” kata Ade Yasin di Cibinong, Rabu (15/12).
Waktu penutupan jalur puncak, masih bersifat situasional dan tergantung kondisi saat di lapangan seperti apa.
Tetapi, untuk kawasan wisata masih diperbolehkan untuk beroperasi selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Tentunya harus menunggu syarat yang ditentukan, yakni kapasitas pengunjung 50 persen mengikuti prokes ketat dan menunjukkan bukti vaksin lewat aplikasi PeduliLindungi.
“Karena itu, untuk perayaan tahun baru dirayakan di rumah masing-masing aja deh. Supaya mencegah penyebaran covid karena kita sudah sangat landai, bahkan dalam beberapa hari kemarin sudah minim kasus,” ujar dia.
Ade Yasin pun menghimbau, agar masyarakat bisa merayakan libur Nataru di rumah bersama keluarga.
“Yang landai ini jangan tinggi lagi karena terlalu bebasnya masyarakat berinteraksi di sana. Jadi, sebaiknya memang tahun baru itu dilaksanakan di rumah masing-masing dan kita sudah buat imbauan untuk tidak konvoi, arak-arakan, pesta terompet maupun yang lain,” terang dia.
“Karena ini akan menimbulkan ketertularan yang semakin banyak nantinya,” pungkasnya
Sebelumnya diberitakan, lima polres sepakat untuk memperluas kebijakan ganjil genap pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru) 2022 di wilayah Puncak Raya, Jawa Barat.Penyekatan ganjil genap ini disiapkan di 25 titik check point atau posko pemeriksaan, yang tersebar di lima kota dan kabupaten.