YOGYAKARTA, HOLOPIS.COM Berbagai pihak terus melakukan antisipasi terjadinya peningkatan kasus Covid 19, saat Libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta pun mulai melakukan pencegahan, dengan membatasi aktivitas warga dan wisatawan di Malioboro dengan kembali menutup kawasan Titik Nol Kilometer dengan pagar pembatas.

Penutup kawasan Nol Kilometer dengan pagar ini, akan dilakukan pada kedua sisinya. “Ya titik Nol Kilometer akan dipagari lagi. Tempat orang berkumpul itu yang kami pagari,” ujar Heroe Poerwadi, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Rabu (15/12).

Yang jelas dua sisi kanan dan kiri itu yang pasti (dipagari). Mungkin pekan-pekan ini kami tutup.

Heroe mengatakan, pihaknya akan segera menerjunkan Dinas Perhubungan (Dishub) Yogyakarta guna melakukan penutup kawasan Nol Kilometer dengan pagar.

“Yang jelas dua sisi kanan dan kiri itu yang pasti (dipagari). Mungkin pekan-pekan ini kami tutup,” kata dia.

Selain itu, Heroe juga akan berkoordinasi dengan Pemda DIY untuk penutupan lokasi berkumpulnya wisatawan dan warga biasa dilakukan di beberapa lapangan. Salah satunya alun – alun, yang jadi tujuan warga saat malam pergantian tahun.

“Nanti kami koordinasikan dengan Pemda DIY untuk alun-alun selatan (kidul). Sementara ini kami rekomendasikan untuk ditutup,” ujar dia.

Ia mengatakan bahwa lapangan serta alun-alun baik di selatan dan utara yang akan ditutup. Namun skema penutupan masih dibahas.

“Model penutupannya seperti apa masih kami rapatkan lagi. Tapi tetap kami himbau, jika tidak ada sesuatu yang urgent, ya warga tidak perlu keluar kota, itu saja sebenarnya,” ujar Heroe.

Lebih lanjut Heroe menjelaskan, dengan adanya pembatalan penerapan PPKM level 3, Pemkot tidak membuat aturan penyekatan di sejumlah titik untuk menghadapi kedatangan orang dari luar daerah menjelang Nataru.

Sehingga, seluruh stakeholder di daerah tetap menyiapkan pembatasan agar tidak terjadi kerumunan di malam tahun baru 2022. “Sampai sekarang pembicaraannya memang tidak ada (aturan) ganjil-genap, kita masih menggunakan aturan buka tutup,” jelasnya.

Dalam pekan ini, pihaknya melakukan rapat koordinasi eksternal maupun internal dalam rangka persiapan kegiatan masyarakat pada malam tahun baru. Namun dipastikan dalam aturannya tidak ada perubahan-perubahan signifikan.

“Tidak ada perubahan drastis terutama terkait wisatawan yang datang ke Jogja. Yang perlu adalah kita sendiri mengantisipasi bagaimana bisa menyaring orang-orang yang datang betul-betul sehat,” ungkap Heroe.