NTT, HOLOPIS.COM – Ratusan warga yang ada di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) harus mengungsi akibat bencana gempa dengan kekuatan M 7.4 yang berpusat di Flores Timur.
Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, para warga mengungsi di beberapa lokasi pengungsian yang dianggap lebih aman.
“Sebanyak 770 orang telah mengungsi dengan rincian, ada 320 orang mengungsi di Kantor DPRD Kabupaten Sikka, kemudian 150 orang di Gedung SIC dan 330 lainnya di Aula Rumah Jabatan Bupati Sikka di NTT, ” jelas Abdul, Rabu (15/12).
Selain itu, kerusakan parah akibat gempa menurut Abdul paling banyak terjadi di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Sampai dengan saat ini, data sementara kerusakan rumah yang sudah terdata sebanyak 346 rumah.
“134 rumah mengalami rusak berat dan 212 lainnya rusak ringan. Selain itu, ada 3 unit gedung sekolah, 2 tempat ibadah, 1 rumah jabatan kepala desa dan 1 pelabuhan rakyat juga terdampak gempabumi,” terangnya.
Sementara itu, Abdul mengklaim belum ada laporan mengenai korban jiwa. Akan tetapi, data korban luka yang dilaporkan sebanyak 7 orang, yang mana 6 orang adalah warga Kabupaten Kepulauan Selayar dan 1 orang warga Kabupaten Manggarai di NTT.
Dari keseluruhan data akumulasi sementara, gempabumi M 7.4 telah dirasakan dan berdampak pada sembilan kabupaten di Provinsi NTT, tiga kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun rincian wilayah tersebut meliputi Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende dan Kabupaten Ngada di Provinsi NTT.
Kemudian Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Bulukumba dan Kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya adalah Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Baubau, Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara.