Senin, 23 September 2024
Senin, 23 September 2024

Kasus Viral Novia Widyasari Dilihat dari Sudut Pandang Psikologi

Kasus Novia Widyasari mahasiswi Universitas Brawijaya yang viral mengakhiri hidupnya dengan meminum racun karena terlibat dalam persoalan asmaranya dengan Bripda Randy Bagus, anggota Polres Kabupaten Pasuruan.

Awalnya mereka berkenalan sejak bulan Oktober di Malang. Lalu mereka bertukar nomor handphone hingga mereka menjalin hubungan (berpacaran). Diduga mereka sering berhubungan layaknya suami istri sejak tahun 2020 hingga 2021 di kos maupun hotel di Malang dan Batu. Korban juga pernah dipaksa melakukan aborsi oleh pacarnya, Bripda berinisial R sebanyak dua kali pada bulan Maret 2020 dan Agustus 2021. Hingga akhirnya Novia (23) ditemukan tewas di samping pemakaman umum di Dusun Sugihan, Mojokerto pada Kamis 2 Desember 2021.

Novia Widyasari Rahayu
Novia Widyasari Rahayu.

Hal tersebut semakin ramai di media sosial hingga muncul tagar #SAVENOVIAWIDYASARI setelah akun Twitter @sugarbaby memposting percakapan korban dengan sahabatnya sebelum ia melakukan kejadian tersebut. Karena tidak adanya tanggungjawab dari salah satu oknum polisi berinisial R ini, Novia mengalami depresi lalu ia nekat meminum racun. Terdapat pula botol yang diduga berisi racun karena baunya yang menyengat.

Menurut Solso (2008) bahwa berpikir itu bersifat langsung dan menghasilkan perilaku untuk mengatasi atau memecahkan suatu masalah.

Dilihat dari sudut pandang psikologi, kasus ini dapat dirujuk ke Psikologi kognitif yang mengacu pada ilmu tentang berfikir pada pembentukan konsep, logika, dan pengambilan keputusan. Menurut Solso (2008) bahwa berpikir itu bersifat langsung dan menghasilkan perilaku untuk mengatasi atau memecahkan suatu masalah.

Pertama, yaitu mengenai pembentukan konsep ini berada pada tahap awal saat Novia mulai berkenalan dengan kekasihnya berinisial R hingga berpacaran dan melakukan hubungan suami istri yang seharusnya tidak dilakukan.

Yang kedua, yaitu logika dengan penalaran deduktif dan hal yang menentukan kesimpulan yang diambil dari pemikiran Novia mengaborsi janinnya tersebut menjadikan pemikirannya tidak logis dan menurutnya itu benar.

Yang ketiga, yaitu pengambilan keputusan, penalaran induktif adalah pengambilan keputusan yang diambil Novia seperti kejadian sebelumnya yang mengaborsi dan saat ini diulangi lagi karena terdapat desakan dan perasaan yang tertekan hingga ia salah dalam memilih keputusan dan nekat meminum racun untuk mengakhiri hidupnya yang dirasa itu adalah pilihan terbaik.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

berita Lainnya
Related

Kesenjangan Komunikasi Antar Generasi

Teori generasi akhir-akhir ini semakin populer, terutama karena perbedaan mencolok antar generasi yang sering kali menyebabkan hubungan menjadi rumit dan terpolarisasi.

Apa Benar Starlink Berbahaya Bagi Indonesia ?

Oleh : Dr. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo / Pengamat Telematika, Multimedia, AI & OCB, sekaligus Magister Kesehatan Masyarakat (Public Health) UGM Asli.

Prof Salim Said, Tokoh Pers yang Meninggal di Tengah Revisi UU Penyiaran

Oleh : Dr. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo / Oleh : Dr. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo / Mantan Ketua 1 Korps Mahasiswa Komunikasi (1990-1991) UGM asli di Jogja.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru