JAKARTA, HOLOPIS.COM – Korban meninggal dunia akibat bencana erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur bertambah menjadi 14 orang warga.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengungkapkan, ada penambahan jumlah korban yang sebelumnya dilaporkan oleh mereka.
“Artinya jumlah korban meninggal ini bertambah 1 orang dari rilis yang kami keluarkan tadi siang 12:30 WIB di posisi 13 orang dan saat ini pada posisi 14 korban meninggal,” kata Abdul, Minggu (5/12).
Abdul menjelaskan, data sementara untuk korban tersebut terbagi di beberapa Rumah Sakit. Korban pertama yakni dari Desa Supiturang sebanyak dua jenazah atas nama Puniyem dan Bawon Triono.
Selain itu ada 5 jenazah yang masih disemayamkan di RS Haryoto yang berasal dari warga Curah Kobokan. Kelima orang tersebut diketahui Yatifah, Edi, Luluk, Edi Pranowo.
“Ada lima jenazah yang dibawa ke RS Bhayangkara Lumajang belum kita dapatkan datanya,” imbuhnya.
Sedangkan untuk Kecamatan Candipuro, dijelaskan Abdul, ada tiga orang meninggal dunia atas nama Daffa (14) dan Siti (40) dan juga Besut (50).
Sementara itu, untuk perkembangan data korban luka berat ada 35 orang. Abdul menuturkan, korban luka berat ini dirawat di RSUD Dr.Haryoto Lumajang berjumlah 8 orang, RSUD Pasirian 16 orang, RS Bhayangkara Lumajang 3 orang, Puskesmas Penanggal Lumajang 8 orang. Adapun korban luka ringan berjumlah 21 orang, sehingga jumlah total korban berjumlah 56 orang.
“Angka ini berkurang dari rilis yang kami keluarkan tadi siang sejumlah 69 orang. Artinya, angka yang 56 orang ini adalah hasil dari informasi juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen Suharyanto yang saat ini sedang berada di lapangan dan meninjau korban dibeberapa lokasi,” terangnya.
Selanjutnya, Abdul menuturkan, jumlah masyarakat terdampak karena awan panas gunung di 2 kecamatan, kemudian masyarakat terdampak debu vulkanik di 8 kecamatan total ada 5.205 jiwa dengan 1.300 di pengungsian.
Dikatakan Abdul, jumlah ini bertambah dari rilis yang dikeluarkan tadi siang sebanyak 902 orang menjadi 1.300 orang. “1.300 orang ini merupakan informasi dari Kepala BNPB dari lokasi terdampak di Kabupaten Lumajang,” ucapnya.
Menurut Abdul, dari jumlah tersebut masih ada 9 jiwa yang saat ini masih dalam proses pendataan status korban. Dalam hal ini, apakah hilang atau meninggal. “Ini masih dalam pendataan kita belum menerima informasi yang detailnya,” pungkasnya.