Muzani menambahkan, Partai Gerindra bukanlah partai kos-kosan. Gerindra, kata dia, bukan partai yang bisa dichater seperti taksi yang bisa diarahkan sesuka penumpangnya. Untuk menghindari itu, Muzani meminta agar setiap kader muda Gerindra bersiap diri dalam regenerasi kepemimpinan partai di masa depan.
“Gerindra bukan partai kos-kosan. Gerindra bukan taksi yang bisa dicharter. Maka, untuk bisa mengisi kepemimpinan yang akan datang diperlukan regenerasi. Gerindra memerlukan kader-kader yang benar dan loyal. Sebab, kalau partai politik menyadarkan dirinya sebagai partai kos-kosan, maka partai itu akan rapuh karena tidak berakar pada rakyat. Maka partai harus menyadarkan diri bahwa perjuangan tidak boleh berhenti setelah pemilu. Itulah alasan kenapa kita membentuk organisasi sayap partai, supaya perjuangan ini terus bergerak dan berakar sampai ke lapisan paling bawah, sampai ke rakyat di kampung-kampung dan desa-desa,” tutupnya.
Dalam kegiatan Musda TIDAR Jabar ini turut dihadiri sejumlah elite Gerindra seperti Waketum M Irfan Yusuf Hasyim atau Gus Irfan, Ketua DPD Gerindra Jabar M Taufik, Ketua Umum TIDAR Aryo Djojohadikusumo, dan beberapa anggota DPR RI Gerindra dapil Jabar seperti Mulyadi, Obon Tabroni, Sodik Mujahid, dan Jefry Romdhoni. Serta jajaran DPP hingga DPD Gerindra Jawa Barat.