SULSEL, HOLOPIS.COM – Bencana tanah longsor melanda wilayah Kabupaten Toraja Utara di Provinsi Sulawesi Selatan dan menyebabkan kerusakan bangunan serta korban jiwa.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, pusat bencana ini terjadi di Desa Karua, Kecamatan Balusu, Toraja Utara,

“Satu orang warga meninggal dunia dan lima warga lainnya yang mengalami luka ringan telah mendapatkan perawatan medis,” kata Abdul, Rabu (1/12).

Namun, Abdul kembali tidak menjelaskan mengenai identitas korban meninggal akibat bencana naas tersebut. Dia hanya menjelaskan adanya kerusakan materi pasca bencana.

“Sebanyak 20 KK di desa tersebut terdampak longsor dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kemudian dua unit rumah warga mengalami rusak berat,” tukasnya.

Sementara untuk kondisi terkini di lokasi, dikatakan Abdul, masih terjadi hujan ringan dan petugas telah bersiaga untuk mengantisipasi potensi longsor susulan. Selain itu, jaringan listrik di lokasi kejadian masih padam dan akses jalan di sekitar lokasi masih tertutup material longsor.

Kejadian ini, diterangkan Abdul, terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah Kabupaten Toraja Utara serta kondisi tanah labil.

“Akhirnya gerakan tanah tidak dapat dihindari sehingga menimpa 2 unit rumah hingga terbawa material longsor,” tambahnya.

Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Toraja Utara termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 21 kecamatan berada pada potensi tersebut, termasuk wilayah Balusu yang saat ini salah satu desanya terdampak tanah longsor.

“Menghadapi musim hujan dan pengaruh fenomena La Nina, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi dampak bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang,” imbaunya.