Senin, 13 Januari 2025

Habib Syakur : Reuni Alumni 212 Agenda Politik, Bukan Keagamaan

JAKARTA, HOLOPIS.COM Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid menilai, memang seharusnya Reuni Akbar Alumni 212 tidak digelar, apalagi di situasi pandemi seperti saat ini.

“Seharusnya Reuni 212 ditiadakan, kalau memang dipaksakan di satu tempat tertentu saya rasa jumlahnya hanya sedikit dan mereka ingin eksistensinya ini dilihat,” kata Habib Syakur, Rabu (1/12).

Ia juga menyinggung inkonsistensi dari panitia penyelenggara Reuni Akbar 212, di mana mereka mengubah-ubah konsep acara seperti ingin melihat potensi keuntungan pribadi atau kelompok.

Dimana sebelumnya, panitia Reuni Akbar 212 akan menggelar Reuni Akbar 212 di Masjid Az Zikra Sentul Bogor dalam bentuk dzikir dan munajad. Namun pada hari Selasa (30/11) kemarin, konsep diubah kembali menjadi aksi kerumunan massa di Patung Kuda.

“Tapi sebetulnya mereka tidak punya kekuatan apa-apa, mereka cuma mau dihargai, dihormati dan diakui oleh pemerintah. Kalau mau dihargai ya hargai pancasila. Jangan nodai pancasila dengan kepentingan agen-agen berdirinya negeri khilafah di Indonesia,” ujarnya.

Dengan perubahan konsep dari dzikir dan munajat kepada Tuhan menuju ke aksi unjuk rasa tersebut, Habib Syakur menilai bahwa Reuni Akbar 212 bukan agenda keagamaan, melainkan murni agenda politik praktis.

“Reuni 212 agenda politik. Menurut saya patut diduga banyak aktifis-aktifis pengasong khilafah yang tergabung di dalam Jamaah Islamiyah, dan HTI, JAD. Indikasinya mereka paksakan reuni tetap ada, dan itu ada tujuan politik,” tuturnya.

Perlu diketahui, bahwa ketua panitia pelaksana Reuni Akbar 212, Ustadz Eka Jaya tampak bimbang dengan keputusan yang diambil. Pasalnya, rencana yang tampak sudah matang bahwa acara Reuni Akbar 212 yang sebelumnya digelar dengan dzikir dan munajat di Masjid Az Zikra, hari ini berubah kembali dan dipaksakan digelar di kawasan Patung Kuda Indosat, Gambir, Jakarta Pusat dengan agenda penuh orasi politik.

“Aksi super damai untuk menyampaikan pendapat yang dilindungi UU No 9 Tahun 1998 dengan tema : Bela Ulama, Bela MUI dan Ganyang Koruptor yang bertempat di Kawasan Patung Kuda Jakarta, Kamis 2 Desember 2021 jam 08.00 – 11.00 WIB,” tulis siaran pers Eka Jaya dan panitia Reuni Akbar 212 yang diterima wartawan, Selasa (30/11).

Kemudian, setelah lelah melakukan aksi selama 3 (tiga) jam saja di kawasan Patung Kuda, lalu para petinggi kelompok 212 akan melaju ke Masjid Az Zikra Sentul untuk melanjutkan agenda reuni akbar dengan talkshow. Rencananya, akan ada 100 orang tokoh 212 terlibat di dalam bincang-bincang di kawasan Pondok Pesantren milik mendiang Almarhum Ustadz Arifin Ilham itu.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral