JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Perindustrian Agus Gumiwan Kartasasmita menyatakan, inovasi produk industri dalam negeri harus dapat dioptimalkan, baik dari sisi produktivitas maupun komersialisasi dalam program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan substitusi impor.
“Inovasi merupakan sebuah kunci untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa, serta menyiapkan kebangkitan industri nasional menuju pemulihan ekonomi nasional di era pandemi saat ini,” ucap Agus Gumiwan (29/11).
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi menyampaikan, sinergi dalam membentuk ekosistem inovasi industri sanagatlah penting.
“Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pemulihan ekonomi nasional adalah menciptakan ekosistem inovasi yang kondusif antar lembaga pemerintah, industri, asosiasi industri dan akademisi, sehingga dapat bersinergi dan berkolaborasi secara bersama untuk membangun industri yang tangguh dan mandiri,” ucap Doddy.
Dikabarkan, BSKJI melalui satuan unit kerjanya, Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang, bekerjasama dengan industri dalam menciptakan inovasi teknologi pengolahan polutan yang diberikan nama Reaktor Elektrokatalitik Portabel. Teknologi elektrokatalitik yang merupakan suatu metode pengolahan polutan berupa zat warna dengan prinsip advance oxidation process yang dibangkitkan dengan tenaga listrik.
“Alat reaktor elektrokalitik portabel sudah dimanfaatkan oleh industri karena memiliki banyak keunggulan, dengan dilengkapi konfigurasi teknologi yang compact, waktu proses yang cepat, mudah pengoperasian, sangat efektif mendegradasi zat warna, serta memiliki disain mobile,” tambah Doddy.
Selanjutnya, teknologi elektrokatalik ditentukan oleh pemilihan material elektroda (anoda-katoda), sehingga mampu bekerja secara simultan dengan mendegradasi polutan. Konfigurasi sel serta pemilihan material anoda-katoda yang tepat menghasilkan gas oksigen dan hidrogen yang besar dalam bentuk proses flotasi polutan tersuspensi, sehingga efektivitas pengolahan menjadi besar.