JAKARTA, HOLOPIS.COM – Satgas Covid-19 meminta agar masyarakat tak terburu-buru dan bersikap antipati terhadap segala kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, khususnya terkait masa libur jelang akhir tahun.

“Saya harapkan kita semua menghindari sikap antipati terhadap kebijakan dan menyadari bahwa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah merupakan bentuk pelindungan bagi masyarakat,” kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers.

Segala kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dipastikan merupakan upaya melindungi masyarakat dari penularan Covid-19. Terlebih, berdasarkan pengalaman terdahulu, tren kenaikan kasus yang kompleks selalu terjadi di setiap periode libur.

Kompleksnya kenaikan kasus positif Covid-19 itu dipicu oleh beberapa penyebab yang telah teridentifikasi, antara lain peningkatan mobilitas yang tidak diimbangi dengan upaya testing yang cukup.

Wiku menekankan, testing adalah krusial sebagai langkah preventif untuk memastikan pelaku perjalanan dalam kondisi yang sehat, serta memastikan pelaku tidak menularkan virus ke daerah lain.

Penyebab selanjutnya, diakibatkan oleh adanya masyarakat yang masih tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan, baik pada rangkaian perjalanan maupun aktivitas selama liburan.

Ketidakdisiplinan tersebut terlihat pada tradisi berkumpul untuk makan bersama dan menjalankan tradisi keagamaan.

Tak sedikit dari keteledoran itu yang meningkatkan peluang penularan virus tipe SARS-CoV-2, termasuk akibat peningkatan aktivitas sosial di pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, maupun tempat publik tanpa pengawasan protokol kesehatan.

“Berdasarkan hasil analisis data tersebut, saya meminta pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersikap siaga dalam menyongsong libur Natal dan tahun baru,” kata Wiku.