JAKARTA, HOLOPIS.COM Sekretaris Jenderal Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH) yang juga Ketua Cyber Indonesia, Habib Husin Alwi Shahab (Husin Sahab) mempolisikan Ketua Greenpeace Indonesia dan pemilik akun Twitter Kiki Taufik terkait dengan dugaan berita bohong dan ujaran kebencian yang bermuatan tentang SARA.

Ia menilai, konten Greenpeace di website mereka dan unggahan di akun Twitter Kiki Taufik telah menyesatkan publik dan memicu keresahan masyarakat karena tidak sesuai dengan data dan fakta yang ada, khususnya di sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Justru selama pemerintahan Jokowi yang berusaha untuk menekan peningkatan Deforestasi dari tahun ke tahun dan tidak terjadi kebakaran hutan”, katanya saat memberikan keterangan kepada wartawan, Sabtu (13/11).

Laporan itu dibuat oleh Habib Husin di Mapolda Metro Jaya pada hari Selasa 9 November 2021 lalu.

Dalam akun Twitternya Habib Husin juga mengajak netizen untuk boikot Greenpeace Indonesia dengan hashtag #BoikotGreenpeaceID karena diduga memberikan informasi menyesatkan, “bohong itu!,” Tulisnya.

Perlu diketahui sebelumnya, Ketua Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak membuat postingan di situs resmi organisasinya yakni www.greenpeace.org untuk menanggapi Pidato Presiden Jokowi di Konferensi COP26, Glasgow, Inggris yang menyampaikan ke masyarakat dunia bahwa laju Deforestasi turun signifikan terendah dalam 20 tahun terakhir.

Dalam konteks tersebut, Habib Husein menuding bahwa Greenpeace malah memutar balikkan fakta dengan menyebut bahwa Deforestasi di Indonesia justru meningkat dari yang sebelumnya 2,45 juta ha (2003-2011) menjadi 4,8 juta ha (2011-2019).

“Di situ letak kebohongan dari Greenpeace, kalau dibuatkan dalam bentuk grafis dari tahun ke tahun dan pada kebijakan pemerintahan juga dijelaskan secara detail dan jika pada tahun 2,45 juta ha (2003-2011) adalah kebijakan SBY, kemudian pada tahun 2011 sampai 2019 menjadi 4,8 juta ha akan kelihatan jelas di grafik tersebut penurunannya,” paparnya.

Sementara menurut Habib Husin, pada periode Jokowi, laju Deforestasi terus ditekan sebagaimana data yang disampaikan ke awak media.

Data tersebut adalah ; pada periode tahun 2015-2016, deforestasi 629,2 ribu ha (beberapa izin prinsip sudah keluar di masa pemerintahan sebelumnya), tahun 2016-2017, deforestasi 480 ribu ha, tahun 2017-2018, deforestasi 439,4 ribu ha, tahun 2018-2019, deforestasi 462,5 ribu ha, tahun 2019-2020, deforestasi turun drastis ke 115,5 ribu ha.

“Nah, itu kan jelas, coba kalau dilihat dari bentuk grafik pasti akan terlihat menurun, kenapa Greenpeace malah bilang meningkat? Bohong itukan?,” tandasnya.

Atas dasar itu semua, Habib Husin merasa perlu mengambil langkah hukum untuk memberikan pelajaran kepada Greenpeace dan pemilik akun Kiki Taufik agar tidak menyesatkan publik.

“Jika sudah berbohong di muka publik dan menimbulkan keonaran harus dilaporkan agar tidak menyesatkan masyarakat dan untuk mencegah kegaduhan yang lebih besar”, tambahnya.

Habib Husin juga minta kepada aktivis lingkungan dan para pihak yang ada di Greenpeace Indonesia agar tidak selalu berlindung di balik pasal kebebasan berpendapat UU tahun 1945. Tidak semuanya pendapat dapat dibenarkan jika pendapat itu ternyata ada informasi yang tidak benar.

“Jika informasi bohong itu sudah jadi konsumsi publik, maka bisa dipidanakan,” tegasnya.

Habib Husin telah melaporkan Ketua Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak dan Kiki Taufik atas dugaan menyebarkan berita bohong sebagaimana yang termaktub di dalam Pasal 14 dan Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana dan atas dugaan ujaran kebencian atas nama antar golongan (red: SARA) sesuai Pasal 28 (2) Juncto Pasal 45A (2) UU ITE Nomor 11 Tahun 2008 ke Polda Metro Jaya.