JAKARTA, HOLOPIS.COM – Beredar flayer bernada seruan Habib Rizieq Shihab (HRS) yang meminta agar jamaahnya memboikot Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran dan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurrahman.
Di dalam seruan tersebut, Habib Rizieq meminta agar tidak ada yang mengundang kedua tokoh TNI dan Polri tersebut jika menggelar kegiatan. Sementara ketika ada sebuah kegiatan yang menghadirkan keduanya agar jamaah tidak perlu menghadirinya.
Mendapati seruan semacam itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) Saleh Pertaonan Daulay memberikan responnya. Ia menilai bahwa seruan semacam itu tidak perlu ditanggapi secara serius oleh semua pihak.
“Menurut saya, seruan seperti ini tidak perlu direspon berlebihan. Sebagai sebuah seruan, belum tentu efektif. (karena) boleh diikuti, boleh juga diabaikan,” kata Saleh kepada wartawan, Selasa (9/11).
Ia menilai bahwa masyarakat Indonesia sudah sangat cerdas-cerdas, memiliki kedewasaan yang baik untuk memilih mana yang baik dan mana yang tidak.
“Mereka (masyarakat) tahu mana yang perlu diikuti dan mana yang diabaikan saja,” ujarnya.
Sementara terkait dengan sentimen negatif yang dikumandangkan melalui flayer tersebut, Saleh menilai bahwa seharusnya antara umaro dan ulama bergandengan tangan untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Akan sulit rasanya ketika membangun Indonesia dan merawat umat, namun antar keduanya saling berselisih.
“Sebaiknya polisi, tentara, aparat negara dan ulama semuanya bersatu. Tidak boleh pecah antara satu dengan yang lainnya. Kasihan umat kalau nanti terbawa-bawa,” tuturnya.
Salah satu kuasa hukum Habib Rizieq, Ichwan Tuankotta mengatakan kepada wartawan, bahwa isi di dalam flyer tersebut benar adanya. Seruan itu disampaikan oleh tim kuasa hukum Habib Rizieq usai menjenguk klien mereka di Rumah Tahanan Bareskrim Mabes Polri.
“Itu disampaikan (Habib Rizieq) saat kami tim kuasa hukum menjenguk beliau di Rutan Bareskrim Kamis minggu lalu,” kata Ichwan.
Boikot tersebut berkaitan dengan kekecewan Habib Rizieq terhadap kasus tewasnya 6 (enam) orang pengawalnya di tragedi KM50 Jakarta – Cikampek tanggal 7 Desember 2020 silam.