JAKARTA, HOLOPIS.COM – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid menanggapi santai rencana kelompok Persaudaraan Alumni 212 (PA212) yang berencana menggelar reuni akbar 212 di Monas.
Menurut Habib Syakur, wacana penyelenggaraan reuni akbar 212 sebenarnya tidak lebih dari sekedar mencari perhatian saja dari pemerintah maupun pihak-pihak yang bisa memberikan keuntungan pribadi maupun kelompok saja.
“Reuni 212?, gerakan ini menurut saya kok cuma ingin menunjukkan esksistensinya saja terhadap negara,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Minggu (7/11).
Ia pun menyarankan agar pemerintah tidak perlu reaksionis terhadap wacana yang tengah digulirkan oleh PA 212 tersebut.
“Negara sebaiknya menjadi pendengar dan penonton setia, jangan mau ikuti apa yang dimau 212,” ujarnya.
Kemudian ketika sampai mereka mau melakukan aksi unjuk rasa dengan mendatangan banyak orang apalagi mengabaikan protokol kesehatan, maka langkah yang tepat ada dua menurut Habib Syakur.
Pertama, terhadap isu yang mereka gaungkan nanti hanya sekedar menjadi catatan saja bagi pemerintah. Dan kedua, aparat penegak hukum bisa menindak penanggung jawab aksi secara hukum karena mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.
“Aspirasinya cukup didengar, ditulis dan ditampung saja. Tak perlu ditanggapi,” tandasnya.
Perlu diketahui, bahwa wasekjen Dewan Tanfidzi Nasional Persaudaraan Alumni 212 (DTN PA 212), Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin meyakinkan bahwa reuni 212 akan digelar tahun ini.
Sementara untuk lokasi acara reuni akbar tersebut akan dilaksakan di Monumen Nasional (Monas).
“Insya Allah jadi untuk reuni akbar 212, dan untuk tempat seperti biasanya di Monas,” kata Novel kepada wartawan hari ini.
Sejauh ini kata Novel, pihaknya masih mematangkan rencana pagelaran reuni akbar 212 tersebut. “Hari ini kami masih rapat untuk godok persiapannya,” tandasnya.