JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi resmi mencabut status keadaan darurat di negaranya. Ini adalah kebijakan besar yang diambil setelah serangan terorisme bom bulan April 2017 silam.
“Mesir telah menjadi sebuah oasis keamanan dan stabilitas telah tercipta di kawasan itu,” kata Sisi di akun Facebook resminya dikutip dari Reuters, Selasa (26/10).
Menurut Presiden Sisi, bahwa saat ini Mesir sudah mengalami kondisi yang stabil, sehingga status darurat tersebut dianggap tak perlu diperpanjang lagi mulai hari Senin (25/10) kemarin.
“Oleh karena itu diputuskan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, untuk membatalkan perpanjangan keadaan darurat di semua wilayah negara,” ujarnya.
Perlu diketahui, bahwa status keadaan darurat ini diberlakukan pemerintah Mesir sejak tahun 2017. Hal ini karena pernah terjadi sebuah aksi pengeboman gereja secara masif di negara tersebut.
Akibatnya, pemerintah terpaksa mengambil kebijakan tersebut. Di dalam status kedaruratan ini, pemerintah Mesir memberikan wewenang kepada pihak yang berwenang untuk melakukan penangkapan dan menindak terhadap siapapun yang mereka anggap sebagai musuh negara.
Status darurat ini diperpanjang sejak 2017 sampai 2021 ini. Dan pada akhirnya setelah pemerintah melihat situasi sudah kondusif, maka status tersebut perlu untuk dicabut.
Dikabarkan pula, bahwa aktivis Mesir terkemuka yakni Hossam Bahgat menyambut baik keputusan pemerintahnya itu.