Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Demam Korea ‘Hallyu’, Tak Cuma Lestarikan Budaya Namun Dongkrak Ekonomi

Fenonema K-Pop

“Kamu bias-nya siapa?”, “Ya ampun, visualnya luar biasa”, kata-kata yang biasanya dikeluarkan oleh penggemar K-Pop. “Bias” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan anggota grup K-Pop favorit mereka, sedangkan “visual” yang dimaksud adalah untuk menggambarkan ketampanan wajah dari salah satu member band.

K-Pop sudah menjadi demam tersendiri dari Korean Wave, dan memiliki fanbase diluar dari pencinta drama korea.

Perlu kita catat, K-Pop tidak bisa muncul tanpa demokrasi dalam pertelivisan di Korea Selatan melalui reformasi pemerintahan pada tahun 1987. Dimana reformasi mencakup modernisasi serta keringanan sensor, yang telah mengubah pertelivisian Korea.

Awalnya, Korea Selatan hanya memiliki dua saluran TV, dan memegang kontrol penuh musik yang didengar oleh masyarakatnya. Sehingga musisi dan penyanyi tidak terlalu relevan saat itu.

Sesudah tahun 1987, penyiaran radio Korea Selatan mulai meluas, dan semakin terekspos dengan berbagai macam musik dari mancanegara.
Tetapi, pertelevisian masih menjadi hiburan yang mendominasi Korea.

Pada tahun 1992, saluran TV nasional telah memasuki 99% perumahan Korea, dan jumlah penonton paling memuncak di akhir pekan.

Di akhir pekan tersebut, TV nasional menyiarkan acara pencarian bakat, di mana merupakan momen yang sangat krusial dalam mengenalkan grup musik ke penonton Korea Selatan.

Berawal dari sebuah band bernama “Seo Taiji and Boys”, Seo Taiji sebelumnya bergabung dalam sebuah band bergenre heavy metal bernama “Sinawe”. Meskipun sebentar, tetapi mereka menjadi bagian penting dari perkembangan musik rock Korea pada tahun 1980an.

Ia pun mengubah genre band menjadi hip-hop dan merekrut dua penari, Yang Hyun Suk, dan Le Juno. Tepat ditanggal 11 April 1992, mereka menampilkan single mereka berjudul “Nan Arayo (I Know)”.

“I Know” berhasil menduduki puncak tangga lagu single Korea Selatan selama 17 minggu yang memecahkan rekor, dan bertahan selama lebih dari 15 tahun sebagai rekor No. 1 terlama dalam sejarah negara itu.

Kemudian pada tahun 1995 hingga 1998, tiga studio musik terbesar di Korea Selatan lahir, SM Entertainment, JYP Entertainment, dan YG Entertainment (diciptakan oleh member Seo Taiji and Boys, Yang Hyun Suk).

Ketiga studio raksasa inilah yang akhirnya melahirkan grup – grup musik Korea Selatan yang saat ini dikenal dengan istilah “idol groups”.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Fenomena FOMO dan Permintaan Pinjol di Tengah Gemparnya Konser Coldplay

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Fenomena FOMO dikhawatirkan Kembali terjadi jelang...

Budaya Ngopi Jadi Pilihan Gaya Hidup Kekinian

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Kopi dan Coffee-shop merupakan komoditas budaya...

INDEPTH : Teknologi Layanan Streaming yang Ubah Dunia Industri Global

Teknologi streaming yang telah mengubah dunia ini diharapkan bisa menjadi alat untuk mencapai sesuatu yang lebih positif, seperti menyebarkan kebaikan, informasi yang bisa membantu sesama, ...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru