JAKARTA, HOLOPIS.COM – Memberikan edukasi seks pada anak, dapat membantu meminimalisir terjadinya masalah seks, seperti pelecehan seksual ataupun penyimpangan seksual.

Dengan memberikan edukasi sex pada anak secara jelas, maka anak juga bisa mengerti bagaimana cara menjaga kesehatan organ seksualnya.

Masih banyak orang tua yang masih ragu untuk membicarakan masalah seks kepada anak-anak mereka. Padahal, edukasi ini jelas sangat penting bagi anak agar terhindar dari hal- hal yang tak diinginkan. Orang tua hanya bingung kapan waktu yang tepat untuk menyampaikannya dan bagaimana cara menyampaikannya.

Waktu Yang Tepat Untuk Memberikan Pendidikan Seks Pada Anak

Memberikan pendidikan seks pada anak tak perlu menunggu saat anak sekolah. Pendidikan ini sebenernya bisa diberikan sejak dini, saat anak sudah berusia 2 tahun atau saat anak sudah mempunyi kemampuan dalam menangkap sesuatu.

Memberikaan pemahaman tentang perbedaan wanita dan pria secara simple. Saat usia bertambah, kita bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam. Contohnya memberikan informasi bahwa tidak ada orang lain yang bisa menyentuh alat reproduksinya.

Lantas bagaimana cara menyampaikan pendidikan tersebut?

Cara Menyampaikan Pendidikan Seks Pada Anak

Ketika anak memasuki masa pubertas, pendidikan seks yang diberikan tentu akan lebih mendetail, karena saat anak memasuki masa pubertas, tubuh anak mengalami perubahan yang banyak.

Cara menyampaikan agar masuk ketelinga anak dan dapat dipahami baik oleh anak, ini cara menyampaikan pendidikan seks pada anak :

  • Membicarakan secara hati-hati

Membicarakan hal ini dengan anak harus dilakukan secara pelan-pelan, dan gunakan bahasa yang dapat dipahami dan tidak menggurui, karena anak bisa malas untuk mendengarkannya.

  • Membicarakan pada waktu yang tepat

Waktu yang mendukung sangat penting untuk mulai pembicaraan, dan suasana pun juga sangat berpengaruh dalam hal ini. Contohnya, ketika ada berita tentang pergaulan bebas di media massa, sebagai orang tua bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk menyelipkan topik tersebut ke dalam bahan pembicaraan.

  • Mencari informasi sebanyak-banyaknya

Sebelum memberikan edukasi kepada anak, sebaiknya mencari informasi yang banyak dan hindari rasa takut dalam memberikannya, kemudian persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan anak yang mungkin dapat mengejutkan.

Memberikan informasi yang factual dan jangan menyembunyikan kenyataan hanya karena merasa tidak nyaman membicarakannya. Apabila tidak bisa menjawab pertanyaan beritahu kepadanya bahwa ada kesulitan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Mintalah waktu sebentar untuk mencari informasi terkait pertanyaan tersebut, lalu segera jelaskan kembali mengenai pertanyaan tersebut. Libatkan anak untuk mencari informasi jawaban, walaupun hanya sekedar melalui buku.

  • Jadikan permbicaraan dua arah

Biarkan pembicaraan menjadi dua arah. Biarkan anak mengemukakan pendapatnya mengenai seks. Apabila  pendapatnya ada yang kurang tepat, berikan penjelasan kepadanya bahwa pemahaman yang ia miliki keliru.

Lalu jelaskan kebenaran kepadanya secara hati-hati. Setiap usia berbincang, jangan lupa untuk mengatakan kepadanya bahwa sebagai orang tua siap dijadikan teman bicara mengenai hal apa pun, termasuk mengenai seks.

Lalu apa manfaatnya, bila kita memberikan edukasi seks sejak dini pada anak?

Manfaat Memberikan Pendidikan Seksual Pada Anak

Zaman sekarang perkembang teknologi dan pengaksesan informasi sangatlah mudah, penting bagi anak untuk mendapatkan pendidikan seks yang akurat dan tepat sejak dini.

Berikut ini adalah manfaat memberikan pendidikan seks untuk anak sejak dini :

  • Meminimalisir efek buruk media

Pembahasan seputar seks dapat melindungi anak dari dampak negatif berbagai konten tertentu di tayangan televisi atau internet.

Selain itu, pemahaman tentang dunia pergaulan juga harus Anda berikan agar anak tidak terjerumus dalam hubungan seks bebas atau tindakan kriminal, seperti melakukan pemerkosaan atau kekerasan seksual.

  • Membangun kepercayaan antara orang tua dan anak

Memberikan edukasi seks secara terbuka kepada anak, justru membuat ikatan antara anak dan orang tua semakin erat.

Dengan demikian, anak tidak akan mencari sumber sendiri yang belum tentu tepat atau justru tidak layak, misalnya video porno.

  • Membuat anak mengerti tentang konsekuensi dan menghargai diri

Mengajak bertukar pikiran dan berdiskusi terkait seks membuat anak menyadari bahwa ia harus melindungi dan menghargai dirinya sendiri. Perlakuan terhadap tubuhnya pun juga mendapatkan persetujuan dari dirinya sendiri dan tidak boleh dipaksakan.

Pendidikan seks juga membuat anak belajar memilih, bersikap, dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Dengan demikian, mereka dapat mengetahui konsekuensi saat mulai aktif secara seksual, seperti kehamilan dan penyakit menular seksual.