JAKARTA, HOLOPIS.COMKabar adanya belasan pemuda dan anak-anak di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang berbaiat kepada kelompok Negara Islam Indonesia (NII) menyita perhatian banyak kalangan, salah satunya adalah Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid.

Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) ini menilai bahwa anak-anak yang sudah terdoktrin kelompok NII perlu dirangkul oleh negara agar bisa kembali mencintai NKRI dengan kebinekaannya.

“Saya sepakat untuk anak-anak dirangkul, dikasih pemahaman wawasan kebangsaan, dibina, dikembalikan rasa nasionalismenya,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Rabu (13/10).

Akan tetapi bagi mereka yang sudah dewasa agar diberikan sanksi hukum yang berlaku.

“Kalau remaja dan dewasa, ambil tindakan tegas, karena NII itu pemahaman untuk menjadikan mereka jadi monster teroris,” ujarnya.

Perlu diketahui, bahwa Kementerian Agama berencana untuk merangkul kembali para korban doktrin NII di Garut, Jawa Barat.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Agama Republik Indonesia, Mohammad Nuruzzaman. Ia menjelaskan, bahwa para korban perlu diberikan edukasi dan pencerahan terkait relasi agama dan negara, serta pentingnya penguatan moderasi beragama.

“Kita akan melakukan pendampingan terhadap masyarakat yang menjadi korban baiat. Mereka tentu perlu mendapat pencerahan tentang relasi agama dan negara, serta penguatan moderasi beragama,” kata Nuruzzaman, Senin (11/10).

langkah awal yang telah dilakukan saat ini menurutnya, dengan menerjunkan tim Badan Litbang dan Diklat untuk berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Barat melakukan kajian terkait aktivitas rekrutmen NII dalam pengajian masyarakat di Garut.

“Kami memang mendapat informasi terkait rekrutmen itu, dan polanya melalui pengajian. Ini sedang kita kaji dan dalami.Hasil kajian ini nantinya akan disampaikan juga kepada Polri, Kemendagri, dan Kemenko Polhukam untuk ditindaklanjuti sesuai kewenangannya,” ungkapnya.