JAKARTA, HOLOPIS.COM Hari ini, 5 (lima) orang tahanan kasus kerumunan Petamburan sudah keluar dari rumah tahanan (rutan) Bareskrim Mabes Polri.

Dalam keterangannya, salah satu tahanan yang juga mantan Ketua Umum FPI, Ahmad Sabri Lubis menyampaikan rasa syukur atas proses hukum yang telah ia lewati hingga bisa menghirup udara bebas.

“Pada hari ini syukur alhamdulillah, kita semuanya saya dan teman-teman 5 orang kasus kerumunan Petamburan sudah selesai,” kata Sabri Lubis di Bareskrim Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/10).

Ia mengatakan bahwa dirinya menjalani penahanan secara penuh sesuai dengan keputusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur dan pengesahan Mahkamah Agung (MA) yakni 8 bulan penjara.

“Betul-betul selesai, tidak ada potongan dan seterusnya. Betul-betul (ditahan) 8 (delapan) bulan di Rutan Bareskrim Mabes Polri ini, kita sudah bebas,” imbuhnya.

Kemudian, ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat aktif maupun pasif di dalam proses hukum yang dialaminya. Salah satunya adalah para tim lawyer yang setia mendampingi kasusnya sampai tuntas.

“Kami ucapkan terima kasih kepada tim lawyer kami, bang Aziz (Aziz Yanuar -red) dan kawan-kawan yang setia, sangat energik dan sigap dan terus menerus membantu khususnya dalam penanganan kasus-kasus hukum yang ada,” ujarnya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan Sabri Lubis kepada seluruh jajaran petugas rutan yang sangat profesional dalam menjalankan tugas-tugasnya.

“Saya ucapkan atasnama kawan-kawan terima kasih banyak terutama kepada Karutan (Kepala Rumah Tahanan) dan Kabag Tahti (Kepala Bagian Tahanan dan Barang Bukti-red), sejak pertama kali kami masuk rutan ini kami mendapatkan kemudahan, kami boleh untuk ngajar di masjid rutin setiap hari, ada kegiatan ibadah diberikan kemudahan dan kegiatan-kegiatan positif lainnya bersama para tahanan lain,” jelasnya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan Sabri Lubis kepada siapapun yang selama ini mendukung mereka dan mendoakan dari manapun. Termasuk para dokter yang setia mendampingi kesehatan para 5 tahanan tersebut.

“Terima kasih pada semua pihak yang selama ini berpartisipasi yg mendukung kami, baik dari sisi moril yang bisa kita lihat bersama-sama, ada yang jamin makanan dan minuman kita, jamin kesehatan kita dari tim dokter, kami ucapkan terima kasih banyak,” ucapnya.

Begitu juga ia berharap agar doa-doa terbaik dari segenap pihak tidak sampai putus, apalagi saat ini kasus hukum tersebut masih menyeret Habib Rizieq dan Habib Hanif.

“Jangan putuskan doa anda, karena masih ada Habib Rizieq dan Habib Hanif masih ditahan di sini,” tambahnya.

Hikmah selama di penjara

Kemudian, Ahmad Sabri Lubis juga menyebut bahwa selama di dalam penjara, ia secara pribadi mendapatkan hikmah yang sangat luar biasa.

Hikmah tersebut adalah kesempatan emas berupa waktu dan kegiatan amaliah yang lebih maksimal. Bahkan ia menyebut, kesempatan besar ini tidak pernah ia dapatkan selama berada di luar tahanan.

“Bagi diri pribadi saya, sangat banyak manfaatnya, selama di tahan banyak punya kesempatan ibadah kepada Allah, banyak waktu belajar dan mengajar. Alhamdulillah, hal seperti ini, kesempatan ini kita nggak pernah merasakan di luar. Kalau sekarang kan nggak ada yang membatasi, nggak capek, maka kami betul-betul bisa fokus untuk beribadah dan mendekatkan diri pada Allah,” tuturnya.

Agenda selanjutnya

Sementara itu, Sabri Lubis menyampaikan bahwa dirinya belum memiliki target-target khusus setelah ia keluar dari penjara itu. Akan tetapi ia akan melanjutkan aktivitas dakwahnya seperti sedia kala.

“Kita tentunya seperti biasanya akan menjalankan dakwah, program sosial dan kegiatan biasanya yang kami lakukan,” paparnya.

Namun untuk aktifitas organisasi pasca FPI dibubarkan dan di dipenjara, Sabri Lubis juga belum bersedia memaparkan apapun.

“Soal organisasi, nanti disampaikan dengan yang akan datang, kami belum bisa menjelaskan,” pungkasnya.

Usai melakukan konferensi pers pasca ia keluar dari Rutan Bareskrim Polri, Sabri berseloroh bahwa selama 8 bulan di dalam penjara, ia sama sekali belum pernah merasakan sinar matahari pagi.

“Alhamdulillah, mataharinya cerah. Ini pertama kali kita merasakan matahari pagi. Kan di rutan ada di bawah tanah, ada di basement, jadi gak kena sinar matahari,” selorohnya.