JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera berpendapat positif terkait dengan wacana Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang akan mengangkat 56 eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Polri.
Menurut Mardani, wacana tersebut sangat baik untuk mengatasi polemik yang ada saat ini.
“Ini merupakan langkah yang baik,” kata Mardani, Rabu (29/9).
Namun demikian, anggota Komisi II DPR RI tersebut meminta, agar rekrutmen tersebut tidak memicu gesekan di intern lembaga penegak hukum itu, termasuk antar lembaga negara.
“Tapi perlu diingat, tidak boleh menimbulkan ketegangan antar institusi,” tuturnya.
Perlu diketahui, bahwa Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan alasannya yang ingin menarik 56 pegawai KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lolos tes wawasan kebangsaan ke kepolisian.
“Karena kami melihat terkait dengan rekam jejak kemudian pengalaman di dalam penanganan tindak pidana korupsi yang tentunya itu sangat bermanfaat untuk memperkuat jajaran organisasi yang kami kembangkan, untuk memperkuat organisasi Polri,” ucap Sigit melalui konferensi pers pada Selasa, 28 September 2021.
Kapolri Listyo Sigit pun telah bersurat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) ihwal permintaan tersebut pada 24 September 2021. Kepada Jokowi, ia mengatakan penarikan itu untuk memenuhi kebutuhan Polri, khususnya di Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal.
Presiden Jokowi, kata Sigit, pun setuju dengan usulan tersebut.
“Kami mendapat surat jawaban melalui Menteri Sekretaris Negara (Pratikno) yang pada prinsipnya beliau setuju 56 pegawai bisa menjadi ASN Polri,” ucap dia.
Polri, kata Sigit, bakal segera berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
“Proses sedang berlangsung, mekanisme seperti apa sekarang sedang didiskusikan,” kata Kapolri Sigit soal penarikan pegawai KPK yang gagal TWK untuk bergabung ke kepolisian.