Dimana keadaan tersebut telah memenuhi rumah sakit dan membunuh lusinan orang. Mereka juga memberikan peringatan kepada Presiden yang dianggap meremehkan pandemi demi mempertahankan image nya.

Menurut CNN, organisasi independen dan jurnalis dan aktivis di luar Turkmenistan mengatakan ada bukti bahwa negara itu sedang berjuang melawan gelombang ketiga yang membanjiri rumah sakit dan membunuh puluhan orang — dan memperingatkan Presiden meremehkan ancaman virus mematikan dalam upaya untuk mempertahankan publiknya. gambar.

Ruslan Myatiev, seseorang yang lari dari Turkmenistan, dan editor sebuah organisasi pemberitaan mandiri Turkmen News, mengatkaan bahwa ia telah mengumpulkan lebih dari 60 nama orang yang ia klaim telah meninggal dunia karena Covid-19.

“Bukannya menerima dan ikut kooperatif dengan internasional, Turkmenistan memilih untuk tidak mau tahu” kata Myatiev.