JAKARTA, HOLOPIS.COMWakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi menemui para demonstran dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di peringatan hari tani nasional 2021.

Dalam keterangannya, ia berjanji untuk membela kepentingan para petani dan rakyat Indonesia.

“Saya bersama rakyat dan petani, saya yang berikan masukan menolak impor beras pertama kali ke presiden, silakan cek saja,” kata Harvick dalam orasinya di depan para mahasiswa yang berunjuk rasa di depan kantor Kementan RI, Jumat (24/9).

Dikatakan Harvick, bahwa kondisi saat ini negara sedang dilanda kepayahan karena pandemi Covid-19. Namun itu tidak akan mengurangi kinerja dan komitmen pemerintah dalam menjalankan program-program kerakyatannya.

“Situasi negara kita dalam kesulitan luar biasa. Kalaupun beberapa perwakilan sampaikan ada hal dievaluasi, harus kita selesaikan dengan kepala dingin,” ujarnya.

Bahkan ia sampai membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk keseriusan dirinya memperjuangkan hak-hak petani Indonesia.

Namun, ia meminta BEM SI juga untuk berkomitmen menjaga kondusifitas dan membagikan informasi yang valid kepada masyarakat, sehingga apa yang dilakukan pemerintah tetap mendapat dukungan dari publik dan terbebas dari hoaks.

“Kami Kementan khususnya saya sebagai Wamentan sudah berkomitmen, maka kami minta teman-teman mahasiswa jaga kondusifitas kepada masyarakat, kami minta mahasiswa memberikan informasi sejuk kepada masyarakat,” tegasnya.

Harvick Husnul Qolbi
Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi. [foto : Holopis.com]

Mendapati komitmen Wamentan tersebut, Mahasiswa pun tepuk tangan dan berjanji melakukan aksi sampai selesai dengan cara sangat damai.

Ada empat poin tuntutan BEM SI di dalam aksinya hari ini. Antara lain ;

1. Kaji ulang dan evaluasi program food estate terutama terhadap dampak kerusakan hutan, lingkungan dan social ekonomi masyarakat.

2. Menuntut pemerintah menjalankan UU keterbukaan informasi dan data pengerjaan proyek food estate dalam wadah yang bisa dijamak oleh masyarakat.

3. Hentikan perluasan lahan food estate di atas lahan gambut, hutan lindung dan tanah adat serta tegas tidak memberikan izin pembangunan atau pembukaan lahan agar ekosistem dan iklim tetap terjaga.

4. Berikan kesejahteraan sepenuhnya kepada masyarakat tani dan menolak dominasi investor atas penguasaan lahan serta pengelolaan lahan food estate.

(MIB)