Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Menko Mahfud Dorong Kampus Jadi Benteng Budaya dan Eksistensi Jati Diri Bangsa

YOGYAKARTA, HOLOPIS.COMMenteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mohammad Mahfud MD menyebut, bahwa di era Revolusi 4.0 yang didominasi oleh teknologi dan digitalisasi, perguruan tinggi harus menjadi benteng budaya yang menjaga eksistensi jati diri bangsa.

“Pada era dimana budaya sangat beragam, berbagai belahan dunia akan mudah saling terhubung dan saling mempengaruhi. Tidak banyak perguruan tinggi yang menasbihkan dirinya sebagai perguruan tinggi berbasis budaya. Dari sedikit kampus yang berbasis budaya tersebut, satu diantaranya adalah Universitas Widya Mataram di Yogyakarta,” ujar Mahfud MD selaku Ketua Yayasan Mataram saat peletakan batu pertama pembangunan Gedung Universitas Widya Mataram Yogyakarta, Minggu (5/9).

Dalam paparannya, Mahfud menegaskan, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki budaya adi-luhung, yakni budaya unggul yang penuh kehalusan budi, kesantunan, gotong royong, keindahan, dan relijiusitas.

“Di era digital ini, bangsa kita harus mampu mempertahankan ruh dan nilai-nilai adiluhung bagi kemanusiaan dari masuknya budaya asing seperti hedonisme, liberalisme, dan rasionalisme,” papar Mahfud.

Bagi Mahfud, rasionalitas dan wawasan rasional memang penting, tetapi rasionalisme berbahaya bagi kehidupan manusia.

Lebih jauh Mahfud memaparkan, rasionalisme berangkat dari asumsi bahwa yang benar itu hanya yang logis, masuk akal, bisa diuji melalui eksperimen, atau bisa dihitung. Sedangkan wawasan rasional atau rasionalitas bagi bangsa Indonesia, tak mengurangi penghargaan akan pentingnya akal yang harus didukung dengan eksperimen dan pembuktian logis.

“Pembuktian logis itu penting, tetapi di samping itu harus didasarkan pada keimanan kepada Tuhan, kepekaan nurani, ketulusan budi, moralitas, gotong royong dan estetika,” tegas Mahfud.

Selain berbasiskan nilai-nilai budaya, di kampus baru Universitas Widya Mataram ini juga akan dibangun “religious center” yang mengakomodasi aktivitas religius semua agama yang diakui di Indonesia.

Hadir dalam kesempatan ini, Ketua Dewan Pembina Yayasan Mataram Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rektor Universitas Widya Mataram Edy Suandi Hamid, dan Kepala LLDikti DIY, Didi Achjari. (*)

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Kemendikbudristek Berhasil Turunkan Disparitas Akses Pendidikan Selama Satu Dekade

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek berhasil turunkan disparitas akses pendidikan...

Donald Trump Nyaris Dibunuh Lagi, Pelaku Langsung Ditangkap

Mantan Presiden AS sekaligus kandidat Pilpres 2024 Donald Trump kembali nyaris menjadi korban penembakan.

Ada Aroma Adu Domba Prabowo dan Gibran, Mulai Fufufafa Hingga Private Jet

Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menduga ada operasi yang tengah dijalankan oleh kelompok tertentu yang bertujuan untuk mengganggu agenda nasional, khususnya menjalang transisi kepemimpinan Jokowi ke Prabowo.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru