SUMUT, HOLOPIS. COM – Lima orang warga Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, meninggal dunia akibat bencana tanah longsor Kamis malam (26/8).

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari jelaskan, bencana tersebut selain mengakibatkan korban jiwa juga merusak sejumlah bangunan.

“Dua titik longsor di Kecamatan Kabanjahe dan banjir lahar hujan di Kecamatan Tiganderket. Tanah longsor di Kecamatan Kabanjahe menimbulkan korban jiwa dan kerusakan rumah, ” kata Abdul dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/8).

Dari lima warga meninggal dunia, tercatat empat orang alami luka-luka dan tujuh rumah rusak berat.

Keempat korban luka-luka tersebut kemudian telah dievakuasi dan dirawat di RSUD Kabanjahe, sedangkan kelima korban meninggal sudah berhasil dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.

Sementara itu, insiden banjir lahar hujan yang terjadi di Desa Suka Tendel, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo tidak menimbulkan korban jiwa. Banjir lahar hujan tersebut membawa material vulkanik Gunung Sinabung. BPBD menginformasikan bahwa tanah longsor dan banjir lahar hujan di dua kecamatan dipicu oleh intensitas hujan tinggi selama beberapa hari.

“Kabupaten Karo termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 17 kecamatan berada pada potensi bahaya tersebut, antara lain Kecamatan Kabanjahe dan Tiganderket. Sedangkan prakiraan cuaca kecamatan dari BMKG, wilayah Kabanjahe dan Tiganderket masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada hari ini, Sabtu (28/8),” jelasnya.